Serba Serbi Musik dan Esensinya

Serba Serbi Musik dan Esensinya

Teriak lantang dalam kebebasan berekspresi rock n roll, bersenandung nyaman bersama musik pop, lalu mengalun sendu bersama para penggemar shoegaze, dan tanpa kompromi menghajar bersama distorsi  para penggemar musik metal.

Musik adalah sebuah budaya. Jadi ketika terlahirnya pun bersamaan dengan akar budaya yang pada akhirnya terbawa pada proses penciptaannya. Seperti misalnya blues dan jazz yang mengusung kebebasan dalam bermusik, lahir dari kaum buruh kulit hitam yang ingin berekspresi dengan bebas disela-sela rutinitas pekerjaanya. Dari semua kepenatan saat mereka bekerja, musik menjadi pelarian sekaligus hiburan, bagi mereka yang membuat musik blues dan jazz tidak mempunyai batasan. Berawal dari keterbatasan bermain musik para buruh itu, yang pada akhirnya malah menciptakan suatu karakter musik yang secara teknis lebih bebas, dan tidak terikat aturan baku seperti halnya musik klasik dengan disiplin bermain musiknya yang tinggi.

Lalu ada musik punk yang sarat akan pemberontakannya terhadap pemerintah, yang menurut mereka tidak berpihak pada rakyat banyak. Pembawaanya jadi lebih “straight to the point” dalam hal teknis bermusiknya lewat ‘jurus tiga kunci gitar’ itu. Propagandanya lebih ke wacana dalam lagunya dibanding harus pusing menyoroti hal teknis bermain musiknya. Namun justru dengan itu karakter jenis musik ini sangat kuat, melalui semua wacana-wacana yang diangkat ke permukaan lewat musisi yang memainkan musik punk ini.

Secara umum penggambarannya akan seperti itu. Meskipun jika dilihat lebih dalam karakter orang yang menggemari suatu genre musik itu tidak selalu sama dengan musik yang digemarinya. Mengingat ada banyak orang dengan pembawaannya yang keras namun menyukai musik lembut, dan sebaliknya ketika ada orang yang dengan pembawaannya yang lembut malah menyukai musik yang terbilang keras. Balik lagi jika musik adalah tentang rasa dan selera. Sejauh mana rasa ditangkap panca indera, yang kemudian dituangkan dalam bentuk ekspresi kecintaan, akan apa yang dihasilkan suara yang tersusun dalam ritme, dan melodi lagu yang enak didengar, bagi para pecintanya. Selera terhadap genre musik yang berbeda-beda juga bukan lantas malah mengkotakan musik jadi berbagai kubu. Namun lebih kepada pilihan mana yang lebih sesuai dengan esensi yang bisa ditangkap oleh si penggemar rock, pop, atau jenis musik lainnya yang dianggap mewakili.

Teriak lantang untuk sebuah kebebasan berekspresi lewat rock n roll, bersenandung nyaman di taman bersama musik pop, lalu menunduk mengalun sendu bersama para penggemar shoegaze, dan tanpa kompromi ketika distorsi kencang berteriak bersama para penggemar musik metal. Apapun itu setiap jenis musik lahir dengan pembawaan karakternya yang kuat, yang pada akhirnya menjadi sebuah keindetikan yang biasa dipropagandakan atau malah “dianut” para penikmatnya.

“Musik adalah gambaran jiwa seseorang yang dituangkan melalui bunyi atau suara” – Pano Banoe

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner