Sekali Lagi, Band-Band Pinggiran Bandung Unjuk Gigi

Motor dan musik, dua hal yang coba disatukan dengan benang merah yang sama, yakni ‘gaspol’. Hal ini sudah terbukti di gelaran Februari lalu, dimana semua band yang tampil ‘menggeber’ musiknya dengan akselerasi maksimum. Cepat, ‘ngebut’, enerjik, dan bertenaga. Rata, dari band pertama sampai terakhir.

Pun begitu dengan apa yang disuguhkan pada gelaran yang mengangkat judul ‘DCDC ShoutOut! Day’ (DCDC ShoutOut x Shout Line Riders ini). Rata-rata band yang tampil punya permainan musik yang cepat dan enerjik. Dari mulai pop punk ala Blink 182, Hip Metal ala Limp Bizkit, hingga musik Rock ala God Bless. Semuanya punya suguhan musik yang terbilang solid dan secara teknis dimainkan dengan permainan yang cukup mumpuni.

Namun, kalau pun harus ada kurangnya, rata-rata band yang tampil masih kurang nyaman membawakan lagu/karya mereka sendiri. Ini terbukti dengan penampilan (hampir semua band) membawakan lagu karya band/musisi lain. Tidak salah, tapi -istilahnya- sejelek apapun (misalnya) The Rolling Stones saat manggung, mereka akan tetap menjadi The Stones, yang punya jutaan penggemar militan. Namun sebaliknya, jika ada band sebagus apapun membawakan lagu The Rolling Stones, dia tidak akan menjadi The Stones. Tidak akan menjadi apa-apa selain label ‘band cover’.