Resensi Album Paling Spiritual Sepanjang 2019: 'Jelang Malam' dari Jangar

Resensi Album Paling Spiritual Sepanjang 2019: 'Jelang Malam' dari Jangar

Jangar mewakili generasi kiwari, menantang produk-produk buatan orde baru. Atau "orang baru" dengan sistem yang (masih) disusupi "orde baru". Rekayasa yang hampir sama. Adu domba dengan doktrin palsu yang tajam disayembarakan kepada rakyat. Lagu ini bermuatan politik, seperti trek kedua dari album debut milik Jangar. Kalian anggota dewan, dengarkan lagu ini! "Kami Tahu".

Pada album debut perdana Jangar, selain Rian Pelor ada satu buah lagu lainnya yang mengundang vokalis kharismatik lainnya dari ranah musik rock. Doddy Hamson, vokalis dari Komunal – sosok yang tidak pernah lupa menyelipkan sebatang kretek di antara jarinya – sumbang suara dalam "Haerath, Pt. 1". Sebuah lagu spiritual yang dibagi menjadi dua bagian.

Dalam ajaran Hinduisme, Haerath atau Herath (Shivaratri) adalah bagian dari festival keagamaan umat Hindu Kashmir yang memiliki akar dari Rigvedic. Bagian dari serangkaian festival Pandit Kashmir paling penting. Lagu tentang puja-puji kepada Bhairava (Siwa) sebagai jwala-linga atau lingga api. Disebut 'Herath' dalam bahasa Kashmiri, sebuah kata yang berasal dari bahasa Sanskerta 'Hararatri', 'Night of Hara' (nama lain dari Siwa), digambarkan sebagai Bhairavotsava dalam teks-teks Tantra seperti Bhairava dan Bhairavi, Shakti atau kosmiknya energi. Dengarkan lagu ini, sambil melakukan ibadah suci; ritual Tantra.

Masuk ke "Haerath, Pt. 2" sedikit bernuansa raga rock, dituntun oleh seorang Sadhu yang tak lain adalah Doddy Hamson, meditasi dimulai, lalu rohmu berkelana menuju tujuh lapis dunia, dari alam baka hingga  persemayaman dewa-dewi. Masuk ke dalam ruang hampa, sirna di udara, dihisap angkasa. Bertapa dalam kepulan asap nirwana, resapi. Menyatu dengan semesta.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner