Reportase : Limpahan Energi Jasad Dan Band Potensial Sukabumi Kala Bergumul Dengan Lumpur

Reportase : Limpahan Energi Jasad Dan Band Potensial Sukabumi Kala Bergumul Dengan Lumpur

D’Twins membuka gelaran ini di Shout Out Stage, dengan musik Ska ala mereka, yang disajikan dengan lagu pembuka berisikan lirik tentang persahabatan. Tema yang dirasa penting ditengah situasi sosial yang semakin hari semakin menjauhkan nilai-nilai dari persatuan itu sendiri. Hal ini seakan sejalan dengan jargon Bhinneka Tunggal Ika yang dijadikan tema besar pada gelaran ini. Tampil dengan busana senada, perpaduan hitam dan merah, D’twins seakan menegaskan nama bandnya jadi sesuatu yang harfiah, dimana mereka terlihat kembar dan selaras diatas panggung. Harmonisasi dua orang vokal dengan balutan gitar patah-patah, dan tata suara keyboard yang menduplikat bebunyian brass section menjadikan musik mereka meriah, dan rasanya tepat jika mereka tampil sebagai band pembuka, untuk memeriahkan suasana di panggung Shout Out siang hari itu, yang tampak cerah setelah sebelumnya sempat diguyur hujan beberapa menit.

Selesai dengan penampilan dari D’Twins, Addy Gembel kembali bertanggung jawab akan flow acara siang hari itu. Addy sedikit menjelaskan tentang DCDC Shout Out, yang merupakan wadah bagi band-band baru potensial, sebagai salah satu cara melahirkan regenerasi bagi band baru untuk muncul ke permukaan. Selain itu juga Addy menjelaskan program-program yang ada dalam naungan Djarumcoklat.com, seperti konten-konten artikel yang ada dalam website DCDC, ataupun pergerakan-pergerakan yang didukung DCDC seperti misalnya DCDC Dreamworld yang mendukung musisi potensial tanah air untuk melebarkan sayapnya ke luar negeri.

Relief menjadi band kedua yang tampil di Shout Out Stage. Membukanya dengan sampling musik sinematik, band ini menghadirkan kesan gospel gotik dalam citra yang mereka ingin bentuk. Namun rupanya itu tidak berlangsung lama, karena pada menit berikutnya komposisi musik yang mereka sajikan menghadirkan bentuk lain, dengan sentuhan vokal perempuan. Transisi karakter vokal scream dengan nada melodius pada pemilihan notasi lagunya, menjadikan band ini mempunyai dua dimensi pada ambience musik yang mereka bangun. Sedikit komposisi string section pada bangunan sampling yang mereka hadirkan di lagu kedua cukup segar sebagai sebuah tampilan, untuk ukuran band lokal potensial asal Sukabumi. Ada sedikit hit and miss memang. Tapi dengan cukup banyak unsur musik dalam bangunan komposisinya, band ini terbilang cukup berani dalam mengeksplor musiknya.

Gelaran dihentikan sejenak memasuki waktu ibadah shalat Ashar bagi yang melaksanakan. Selain itu juga area lapangan Yonif 310 Cikembar mulai diguyur hujan, yang memang sejak siang seakan tarik ulur, dalam durasi yang hanya berselang menit menghadirkan pergantian hujan dan cuaca yang cerah di gelaran “Bhinneka Tunggal Ika : Liman Soka” di Sukabumi ini.

 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner