Reportase : Hantaman Simfoni dan Akselerasi Musikal Burgerkill Lewat Killchestra

Reportase : Hantaman Simfoni dan Akselerasi Musikal Burgerkill Lewat Killchestra

Gelaran ini dibuka sekitar pukul 9 pagi. Antusiasme para Begundal (sebutan untuk penggemar Burgerkill) terlihat bahkan sebelum acara ini dimulai. Pemandangan di pintu masuk antrian tiket pun menjadi hal indah untuk dipandang, karena itu berarti apresiasi orang dengan sajian konser musik masih besar, dan hal itu penting agar industri kreatif ini tetap ada dan berkembang. Tidak hanya itu saja, pemandangan di sekeliling area konser yang dipenuhi ornamen menarik, dan disesuaikan dengan karakter Burgerkill itu pun dilengkapi pula oleh orang-orang yang datang dengan kostum menarik, dan menurut istilah yang sering Burgerkill ucapkan, mereka tampil dengan kostum “anjing edan!” (dengan tanda seru). Serunya lagi, penonton dengan kostum paling “gila” dan niat akan mendapatkan hadiah berupa gitar edisi khusus dari Burgerkill.

 

Beralih dari area pintu masuk ke panggung Hellstage, dengan dua penampil dari Sakadang Ajag dan Angel Of Death. Dua dari banyaknya band potensial yang ada dalam wadah DCDC Shout Out. Sakadang Ajag memeriahkan area panggung Hellstage, dengan pembawaan mereka yang menarik perhatian, lewat kostum panggungnya, lengkap dengan topeng yang mereka kenakan. Sedikit mengingatkan pada band Slipknot, apalagi ditambah hadirnya seorang penata sampling, dengan bebunyian scratch dari turntable, yang menambah marak bangunan aransemen musik yang mereka sajikan. Satu kata yang mewakilinya mungkin adalah kata "rusuh", in a good way tentu saja. 

Sedangkan Angel Of Death juga tampil tidak beda jauh dengan Sakadang Ajag, dengan semua bangunan musiknya yang solid, dan tentunya bisa memanaskan penonton di sekitar area panggung Hellstage. Hal yang sama juga ditampilkan oleh band seperti Paint In Black, Krass. Hurt’em, dan Taring, yang tampil dengan tensi tinggi, juga rentetan riff gitar dan “ngebutnya” hentakan drum dari tiap band tersebut. Lalu setelahnya ada band-band yang memang sudah menjadi jaminan untuk bisa memanaskan panggung, dari mulai Suaka, Down For Life, dan tentunya Forgotten. Dengan semua pengalaman dan musikalitas yang terbentuk belasan tahun dari band-band tersebut, maka tidak heran jika band-band itu menghasilkan output yang memang tidak diragukan lagi. Terlebih dengan cara mereka “menguasai” panggung. Hal ini menjadi satu hal yang menandakan jika band-band tersebut telah matang dan patut diperhitungkan.  

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner