Peran Penting Lirik Dalam Lagu

Peran Penting Lirik Dalam Lagu

Lirik perannya menjadi sangat penting dalam menampilkan isi/pesan yang ingin dibawa si lagunya itu kepada pendengarnya

Ketika sebuah nada bersatu dengan ritmis yang mengiringi menjadi padu padan yang beraturan menjadi harmoni, maka kita sepakat untuk menyebutnya musik. Sebuah seni yang berdasar kepada keindahan bunyi dan komposisi yang selaras.  Pada dasarnya musik apapun yang dibuat, selama berdasar kepada tiga unsur tadi (nada, ritmis, dan harmoni) dengan komposisi yang selaras maka sebuah musik/lagu akan terdengar enak enak saja di telinga. Yang membedakannya adalah isi dari lagu itu sendiri, atau dalam hal ini mengerucut ke lirik lagu. Meskipun ada juga beberapa lagu/musik instrument yang tidak memerlukan sebuah lirik untuk menyampaikan pesannya, tapi melalui nuansa yang dibawa si komposisi musiknya itu sendiri. 

Lirik perannya menjadi sangat penting dalam menampilkan isi/pesan yang ingin dibawa si lagunya itu kepada pendengarnya. Disini sebuah lirik lagu pada akhirnya bisa dikategorikan menjadi lagu yang baik dan lagu yang kurang baik. Meskipun memang pada dasaranya baik jelek, bagus atau tidak dalam sebuah karya itu relatif dan tidak bisa dipakemkan. Namun ketika sebuah lagu menjadi tidak membawa pesan apapun kepada si pendengarnya untuk jadi lebih baik, maka lagu itu pun menjadi ga ada artinya selain sebagai sebuah hiburan yang mengajak kita goyang, atau larut dalam irama sendu mengikuti irama yang dibawa si lagunya tersebut.

Pendengar harusnya dapat sesuatu dari apa yang didengarkannya lewat lirik lagu yang ia dengar. Lirik yang baik bisa mengajak si pendengarnya menjadi lebih baik ketika mendengarkannya. Pointnya jadi plus plus dengan irama yang baik dan lirik yang baik. Sebagai contoh saja, lirik yang baik itu adalah ketika ada sebuah lagu dengan lirik seperti ini “ saat waktunya telah tiba akan kau temukan cahaya, semua yang berpasangan ditetapkan”. Lirik itu seolah mengatakan kepada pendengaranya tentang rasa optimis tentang jodoh atau pasangan yang dicari, jika nyatanya kita tidak perlu khawatir untuk takut tidak akan nemuin pasangan kita, karena semuanya sudah ditetapkan sebagaimana mestinya.

Namun bandingkan dengan lirik ini “kembalilah wahai sayangku, kembali padakau. Aku takan pernah bisa hidup tanpamu”. Isi lirik di lagu ini membuat si pendengarnya terus larut dalam sebuah drama yang mengharu biru tentang betapa dia menjadi orang paling naas sedunia dengan kehilangan sang kekasih. Si pendengar ga dapet apapun selain rasa pesimistis yang menjadikannya lemah dan skeptis tentang hidup yang sebenernya baik-baik saja, jika kita mampu mengambil makna dari apa yang terjadi.

Sebuah lirik juga bisa menjadi sebuah kekuatan untuk bisa menembus batas apapun. Ketika dulu sebuah lagu Bongkar yang ditulis Iwan Fals bersama Swami menjadi begitu kuat sebagai sebuah asupan energi ekstra kepada para pejuang, yang ingin negaranya bersih dari para koruptor atau penjahat bangsa nya sendiri. Lirik lagu itu menjadi sangat kuat untuk membakar semangat para pejuang yang jengah, dan ingin membongkar banyaknya ketidak adilan yang setiap hari diperagakan di negeri ini. Namun itu dulu, ketika Iwan masih galak. Yang sayangnya di sebuah era sekarang, dimana setiap orang bebas bersuara, makna lirik di lagu bongkar itu menjadi miskin esensi ketika sekarang diartikan menjadi sebuah jargon iklan kopi.

Lepas dari semua itu pada akhirnya semuanya menjadi pilihan si pendengar ingin atau suka lagu dengan lirik yang seperti apa. Atau bahkan mungkin si pendengar menjadi ga punya pilihan akan pilihan lagu yang bagus karena monopoli si produser, yang menciptakan pasar tentang lagu asal jadi, yang penting laku dan menguntungkan dari sisi penjualan. Semuanya menjadi asal dalam penggarapannya. Musik dan lirik menjadi asal jadi, tanpa berpikir jika sebuah karya itu alangkah baiknya punya imbas yang baik buat penikmatnya (dalam hal ini pendengar yang menikmati musik). Parahnya media mempropaganda itu tanpa menyaring mana karya yang baik mana yang kurang baik. Imbas dari ini bisa kita lihat dengan contoh seorang anak kecil yang bernyanyi tentang lagu yang bertemakan selingkuh, atau cinta satu jam saja, yang entah apa maksud dari lagu itu dengan memasukan kata “becumbu rayu belai mesra satu jam saja” di lirik lagunya.

 “If you tolerant this, and your children will be next” – Manic Street Preachers

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner