Pemuda Yang Menyumpahi (Lewat) Musik

Pemuda Yang Menyumpahi (Lewat) Musik

Pada bulan Oktober 1928 di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II. Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda. Pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Soepratman menemukan momentum memperdengarkan lagu ciptaannya secara lebih luas. Namun atas saran seorang kawan yang menjadi peserta kongres, lagu tersebut akhirnya dimainkan secara instrumental di depan peserta kongres. Mengingat situasi politik dimasa itu yang penuh oleh sensor dan represif terhadap siapa saja yang mengusung ide tentang kemerdekaan. Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu ‘Indonesia Raya’ dikumandangkan di depan umum. Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan tokoh pergerakan nasional. Lagu tersebut menjadi semakin popular dan kerap dinyanyikan oleh partai-partai politik ketika mengadakan kongres dan pertemuan. Lagu itu seolah menjadi soundtrack dari kehendak untuk merdeka lepas dari penjajahan Belanda.

Sudah dapat ditebak nasib Soepratman setelah lagu tersebut menjadi popular disemua kalangan masyarakat Indonesia. Akibat menciptakan lagu ‘Indonesia Raya’ ia harus hidup dalam pelarian dan diburu sebagai buronan subversif oleh polisi Hindia Belanda. Namun menyandang status sebagai buronan negara tidak lantas menyurutkan semangat dan kreativitasnya dalam melakukan protes dan kritik terhadap pemerintah kolonial Belanda lewat karya musiknya.  

Pada awal Agustus 1938 Soepratman menciptakan lagu "Matahari Terbit" dan berhasil menyiarkan lagu tersebut di Stasiun Radio Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij (NIROM) di Jakarta. Pasca penyiaran lagu tersebut Soepratman ditangkap dengan tuduhan telah memprovokasi warga pribumi untuk merdeka, dan dianggap sebagai lagu propaganda Jepang. Tanpa melalui proses pengadilan Soepratman dijebloskan ke penjara Kalisosok di Surabaya. Karena mengalami penyiksaan dan intimidasi selama dipenjara Soepratman mengalami sakit hingga akhirnya ia meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938. Sesudah Indonesia merdeka, lagu ‘Indonesia Raya’ dijadikan lagu kebangsaan, tetapi pencipta lagu itu, Wage Roedolf Soepratman tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner