Mengulik Sisi Menarik Lagu Dengan Tema Pernikahan

Mengulik Sisi Menarik Lagu Dengan Tema Pernikahan

Lagu-lagu seperti “Cinta Itu Sengit”, “Hidup Itu Pendek Seni Itu Panjang”, “Dua Langkah Kecil”, ataupun lagu “Untuk Anakku Dan Anak Dari Anak-Anakku” dari duo Indie Art Wedding menyajikan lagu menarik dengan tema pernikahan.

Mungkin tidak banyak orang yang tahu tentang keberadaan sebuah kolektif musik bernama Indie Art Wedding. Namun jika menuliskan nama Cholil Mahmud, tentunya bukan nama yang asing lagi, terutama bagi penggemar band Efek Rumah Kaca. Indie Art Wedding adalah sebuah projek iseng dari Cholil dan Istrinya, Irma Hudayana, yang mempunyai ide membuat suvenir pernikahan berupa CD (compact disk) berisikan empat buah lagu, yang dinyanyikan dan diciptakan mereka berdua, lalu direkam dengan aransemen minimalis, dan direkam dalam waktu yang cukup singkat. Sebuah suvenir pesta perkawinan yang unik dan tidak konvensional.

Pada awalnya CD itu memang tidak diperuntukan untuk umum, melainkan hanya sebagai suvenir pernikahan untuk tamu yang datang saja. Namun karena materi lagu didalamnya begitu kuat secara lirik, baik secara tema lagu, maupun pembawaan Cholil dan Irma ketika bernyanyi, yang bisa dibilang punya harmonisasi dan interpretasi melodi yang baik, sampai akhirnya mereka mau “dibujuk” untuk memperbolehkan empat lagu itu dirilis, agar bisa diakses orang banyak.   

Lagu-lagu seperti “Cinta Itu Sengit”, “Hidup Itu Pendek Seni Itu Panjang”, “Dua Langkah Kecil”, ataupun lagu “Untuk Anakku Dan Anak Dari Anak-Anakku”, adalah gambaran lagu cinta yang begitu tulus, realistis, dan menggambarkan arah yang jelas, tentang kemana pasangan ini mengarahkan perjalanan mereka bersama. Disampaikan dengan cara yang sederhana, namun begitu melekat dalam ingatan, ketika lewat lagunya mereka berkisah tentang cara menikmati hidup dengan seni, yang dalam pemahaman mereka, seni itu adalah sesuatu yang indah, dan bisa membuat hidup jadi lebih asik. Sebuah wejangan yang disampaikan dengan penuturan yang menyenangkan, terlebih untuk orang-orang yang terlampau serius menjalani hidup, sehingga lupa jika ada hal-hal yang bisa dinikmati dalam hidup, termasuk salah satunya ketika berkesenian.

Sedangkan pada lagu berjudul “Cinta Itu Sengit”, Cholil dan Irma seperti memberi gambaran kebalikan dari segala macam bentuk lagu cinta, yang dipenuhi puja-puji sepasang kekasih yang sedang jatuh hati. Bukannya saling memuji, di lagu ini sepasang kekasih itu malah saling membeberkan apa-apa saja yang mereka tidak sukai dari pasangannya. Ketika sang wanita berujar tidak suka pasangannya merokok, dan dibalas oleh si pria yang tak suka pasangannya cerewet. Sampai pada reff nya yang berbunyi “cinta itu sengit, kita tarik menarik”, yang seperti menggambarkan sepasang kekasih yang seolah sedang bertengkar, karena membeberkan hal yang tidak disukai dari pasangannya, namun anehnya bisa tersaji manis dan mengundang senyum, menyerupai sebuah dialog sehari-hari, dengan fragmen dan tema yang menarik untuk dinyanyikan.

Ke empat lagu yang dibuat oelh Cholil dan Irma disini bisa begitu menyentuh lewat liriknya. Berisikan tentang harapan keduanya, yang baru memasuki fase baru dalam hidup mereka, ketika keduanya disatukan dalam ikatan pernikahan. Ketika mendengar lagu-lagu dari Indie Art Wedding, seakan berbanding lurus dengan kutipan yang juga mereka tulis dalam lagunya, tentang “Hidup Itu Pendek Seni Itu Panjang”, yang menerjemahkan hidup dari sudut pandang menyenangkan.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner