Membahas Tuntas Burgerkill dan Sederet Pernik Menarik Tentang Killchestra

Membahas Tuntas Burgerkill dan Sederet Pernik Menarik Tentang Killchestra

Seakan sedang memacu kendaraan pada kecepatan lebih dari 100km/jam, Burgerkill enggan menurunkan tempo lagunya saat tampil di acara DCDC MusikKita, yang secara khusus mengulas lebih jauh tentang proyek Killchestra.

Menginjak usia hampir seperempat abad tentu bukan hal yang mudah bagi sebuah band. Mulai dari naik turun dalam perjalanan karir bermusiknya, hingga akhirnya mencatatkan namanya dalam sejarah musik Indonesia, lewat berbagai prestasi, hasil dari hasrat, loyalitas dan totalitas yang besar, atas nama musik. Adalah Burgerkill, sebuah band dengan nama besarnya, yang seakan menjadi “monster” bagi banyak pecinta musik tanah air.

Tidak hanya dalam ranah musik bawah tanah saja, tapi juga mancanegara, mengingat nama Burgerkill sendiri telah bergema di banyak negara, dan diakui sebagai salah satu band metal yang patut diperhitungkan. Salah satunya benua Eropa. Beberapa kali tampil disana lewat beberapa festival musik besar, sampai akhirnya Burgerkill  bisa membawa namanya pada tingkatan lebih jauh, lewat sebuah projek rekaman orkestra, di Praha, Republik Ceko.

Torehan prestasi Burgerkill di benua biru tersebut, seakan menjadi oleh-oleh yang ingin dibagi di tanah kelahirannya, Bandung, Indonesia, lewat sebuah pagelaran bertajuk “Killchestra” (an exclusive symphony show from Burgerkill ), hasil dari kolaborasi Hellshow dan DCDC, pada hari Minggu 15 April 2018 lalu, yang bertempat di Sabuga Bandung. Burgerkill tidak datang sendirian, karena sebelum mereka tampil dengan Encore Orkestra “asuhan” Alvin Witarsa di panggung utama.

Tentang hal tersebut, ditemui disela-sela syuting DCDC Musikkita, gitaris Burgerkill, Eben menuturkan jika Killchestra pada awalnya bermula dari ide untuk membuat konser musik orkestra sekitar tahun 2013. Karena waktu itu Burgerkill harus tur, dan segala macam lainnya, sehingga rencana itu akhirnya tertunda. Lalu baru ada obrolan lanjutannya sekitar setahun 2017, sampai akhirnya Burgerkill kepikiran bagaimana kalau projek orkestra ini mereka rekam, terus mereka bikin rilisan fisiknya, dan dari format orkestra itu kemudian dibawa ke konser.

Ketika ditanya kenapa tertarik dengan ide semacam ini, Eben menambahkan jika salah satunya karena referensi yang dia dengerin juga. Misalnya dengan band Metallica, yang juga telah eksplor ke ranah musik orkestra. Jadi menurutnya hal tersebut memunculkan rasa penasaran bagi Eben yang juga ingin menggarap Burgerkill dengan versi orkestra.

Satu nama yang kemudian muncul untuk menggarap proyek ini adalah Alvin Witarsa, yang bertanggung jawab menjadi composer untuk lagu-lagu Burgerkill yang dia gubah dalam format orkestra. “Sebetulnya ada beberapa nama tadinya. Kita udah diskusi dengan segala macam pertimbangan teknisnya, sampai akhirnya kita memutuskan ajakin Alvin, karena salah satu alasannya, kebetulan dia punya relasi bagus juga sama studio orkestra di Praha. Ya biar lebih mudah saja sebenarnya. Selain itu dia masih muda. Sehingga masih punya sesuatu yang fresh dalam karakter bermain musiknya”, ujar Eben.

Alvin yang dinilai punya relasi yang baik dengan para musisi di Praha, kemudian sejalan dengan citra kota ini yang dikenal akan sejarah musik orkestranya. “Bisa dibilang kotanya musik orkestra lah. Sarana, dan Sumber Daya Manusia nya juga semuanya sudah menunjang”, ujar Eben.

Selain ditampilkan dalam format konser, Killchestra juga dimunculkan dalam format audio melalui media piringan hitam/vinyl. Hal tersebut rupanya memantik animo cukup besar dari banyak penikmat karya Burgerkill, dimana hal tersebut dapat dilihat ketika Burgerkill menjalani serangkaian tour bareng DCDC Sahur Nikmat On The Road.

Tentang Killchestra dan hal-hal menarik lainnya tentang Burgerkill, bisa disaksikan di DCDC MusikKita pada tanggal 10 Agustus 2019 pukul 11 malam, yang secara khusus membahas lebih jauh bersama dengan orang-orang yang terlibat dalam proyek tersebut.

BACA JUGA - Pencapaian 15 Tahun Berkarir Hingga Peran Big Monkey Bagi Monkey Boots

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner