Lima Zine Favorit Hernandes Saranela (Bagian Dua)

Lima Zine Favorit Hernandes Saranela (Bagian Dua)

SKOGEN MAGAZINE (SWISS)

Siapa yang menyangka dari kekaguman saya pada ranah punk dan hardcore, terutama pada zine-zine yang mereka produksi, membuat saya merasa lebih mudah ketika harus memasuki dunia lain yang akhirnya saya selami hingga detik ini: black metal. Mengoleksi beberapa zine lokal dan luar, sejauh ini, zine dari Swiss, Skogen Magazine 2 terbitan bulan Desember 1995 tetap menjadi referensi penting dalam perjalanan berideologi musik saya. Berisi interview dari sejumlah band-band besar eropa. dengan topik pertanyaan yang tidak melulu biografi dan diskografi band, melainkan pertanyaan-pertanyan filosofis mengenai alasan band-band itu memainkan musik black metal, juga pandangan mereka tentang negara tempat mereka tinggal, mengukuhkan betapa black metal adalah sebuah subgenre yang dalam perkembangannya akan membicarakan kehidupan itu sendiri. Cara baru memberontak. Serupa dengan antiotoritarian, hanya saja lebih gelap.

Membaca zine ini saya seperti berada di salah satu gubuk di pegunungan Alpen, terjebak untuk waktu yang lama karena salju yang tidak kunjung reda. Satu-satunya cara melarikan diri dari hawa dingin yang mematikan adalah menghangatkan otak dengan membaca Skogen ini. Percaya ini tidak semenarik zine-zine punk/HC, tetapi ini lebih bagus dari zine-zine metal kebanyakan yang seringkali hanya memunculkan review band dengan daftar interview yang sangat tipikal; formasi band, jam terbang, jumlah album, etc, dengan jawaban yang sangat seadanya.

Membaca Skogen, saya menemukan benang merah kenapa kemudian saya tertarik dengan dunia black metal. Di sini, segala hal yang ada, tidak melulu terkait dengan musik. pemikiran-pemikiran yanglebih luas tentang alam, misalnya, membuat saya diam-diam terinspirasi untuk membuat sebuah zine, hasil dari pembacaan saya terhadap zine-zine punk/HC, dengan Skogen ini.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner