Lima Lagu Cupumanik Dengan Makna Spiritualitas Mendalam

Lima Lagu Cupumanik Dengan Makna Spiritualitas Mendalam

Dikenal dengan kekuatan lirik-liriknya yang “berat”, Cupumanik memang band yang perfectionist dalam berkarya. Begitu pula dalam penulisan lirik-liriknya.

Cupumanik, siapa yang tak kenal band Grunge satu ini, band yang memulai debut albumnya pada medio tahun 2005 (self Titled), yang dirilis oleh sebuah label major terkemuka di tanah airsukses mencuri perhatian jagad musik mainstream dengan genre Alternative Rock nya. Sukses mencuri perhatian, karena kala itu jagad musik mainstream sedang didominasi oleh genre musik yang seragam. Cupumanik hadir dengan warna musik yang mencolok perhatian.

Seiring berjalannya waktu akhirnya Cupumanik pun lepas dari label major. Namun karena proses birokrasi yang cukup memakan waktu lama, Cupumanik pun agak susah untuk melepaskan karyanya ke publik, karena masih belum resmi lepas kontrak dengan label. Sampai kemudian sekitar tahun 2014, setelah resmi keluar dari label major, Cupumanik pun mengeluarkan album kedua mereka yang bertajuk Menggugat lewat jalur indie.

Sebagai band yang memiliki karakter kuat pada setiap lagu, terutama liriknya. Cupumanik pun tak jarang mengangkat tema-tema yang memiliki makna spiritualitas yang mendalam. Berikut ini adalah lima  lagu Cupumanik yang memiliki makna spriritualitas yang mendalam.

“Pesan Dari Surga”

Lagu yang menjadi track pertama di albumself Titled (2005) ini, berhasil membukakan pikiran kita tentang perbedaan dimensi ruang dan waktu. Lagu yang mengisahkan tentang kematian seorang sahabat ini berhasil membuka mata kita, jika sejatinya kita masih bisa merasakan hadirnya seseorang yang telah tiada, meski dalam bentuk dan wujud yang berbeda. Dan masih bisa berdialog lewat bahasa rasa dan doa.

“Mereka Yang Terpilih”

Lagu yang bisa mengobarkan semangat kita untuk selalu berpidah dari satu titik gelap, untuk terus konsisten berjalan menuju cahaya. Karena sejatinya kita ini adalah manusia yang dipilih untuk melanjutkan perjuangan para penyampai “pesan”. Cuma mau atau tidaknya kita menjadi pembawa “pesan” itu, tergantung bagaimana receiver kita bisa menangkapnya. Dan lagu ini adalah lagu yang bisa meng-upgrade kita, agar receiver kita bisa compatible dengan pesan-pesan-Nya.

“Siklus Waktu”

Lagu yang sangat menyentuh dengan alunan musik yang sanggup mendramatisir suasana, menjadi makin “khusyuk”. Lagu dengan musik yang tenang, namun sanggup menguatkan hati siapa saja yang baru kehilangan seseorang karena perpindahan dimensi. Lagu ini mengingatkan kita bahwa perpindahan dimensi itu bukanlah suatu perpisahan. Karena sejatinya orang berpindah dimensi itu sedang berjalan pulang ke tempat asal, yang kita pun akan menunju ke sana. Jadi, jangan bersedih, ini hanya sementara. Karena kelak kita pun akan menuju ke sana. 

“Aksara Alam”

Lagu ini menjadi semacam reminder buat kita yang selalu menuhankan materi. Sejatinya semua hal yang kita tuhankan selain Tuhan adalah semu. Semua yang kita miliki ini sejatinya adalah titipan. Jadi bagaimana sikap kita seharusnya jika kita dititipi? jawabannya harus dibagi. Jangan menunggu diminta baru memberi, tapi bagilah sesuatu yang memang sedang dititipkan Tuhan pada kita, sebelum diambil “paksa” oleh yang Maha memiliki.  

“Syair Manunggal”

Lagu ini sangat memancing kerinduan kita untuk selalu bersenyawa bersama dzat yang maha dahsyat. Tak ada hal yang bisa membuat kita mendekat pada-Nya, selain kerinduan kepada-Nya. Jika kita akan bertemu dengan orang yang kita anggap penting dalam hidup, maka pastinya kita harus persiapkan diri semaksimal mungkin untuk bertemu dengannya. Karena kita tak tahu apakah momen pertemuan itu, mungkin akan menjadi pertemuan pertama dalam hidup, yang tidak akan pernah terulang dam hidup kita. Itu baru pertemuan dengan orang yang kita anggap penting dalam hidup. Lalu bagaimana kah persiapan kita jika akan bertemu dengan dzat yang menciptakan kita, yang menciptakan langit dan bumi?. Sekali lagi, lagu ini benar-benar berhasil memupuk rindu akan perjumpaan dengan Sang Maha.

Sumber foto: http://hai.grid.id

BACA JUGA - Dari Che (Cupumanik), tentang Kurt Cobain dan Nirvana

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner