Lima Band yang Bermusik Dengan Merdeka dan Tanpa Batas
Sungsang Lebam Telak
Susah untuk mencari relevansi antara judul lagu dan cara mereka memainkan lagunya. Seperti Dadaisme dalam lukisan yang kemudian diterjemahkan dalam musik, hingga berhasil membuat ketidakwarasan kolektif dari trio Gembi, Dani, dan Age, yang melahirkan lagu-lagu super absurd, dengan musik yang tidak kalah absurd dan ambigu berjudul “Menyongsong Area Lampu Merah Saat Anus Kembali Menyempit Dua Detik Dalam Perasaan Mabrur”, “Semburan Diare Langsung Ke Lidah Yang Telah Terpatahkan Oleh Teori Usang Tata-Titi Bersepeda”, atau pun lagu "Kejatuhan Rona Jiwa Yang Meronta-Ronta Dalam Estetika Psikedelis". Lewat ambiguitas musiknya, mereka mempertanyakan apakah sunyi itu ada ketika pikiran selalu saja berbicara?
Comments (0)