Laze : “Sebenarnya Gue Bukan Tipe Raper Yang Keras”

Laze : “Sebenarnya Gue Bukan Tipe Raper Yang Keras”

Sebelum album Waktu Bicara, udah berapa banyak EP yang loe bikin ?
Kalau EP, gue pertama kali bikin itu tahun 2009. Mulai dari bikin, ngeprint, dan cetak ke CD itu semua gue kerjain sendiri. Terus juga ada yang gue drop via internet, dan EP yang lainnya. Gue rasa, udah 4 EP kayaknya gue bikin setelah itu baru album.  

Balik lagi ke album. Kalau untuk masalah lirikal, loe sering bicara tentang apa aja sih di Waktu Bicara ini?Sebenarnya gue bukan tipe raper yang keras, atau yang melawan pemerintahan dan sebagainya. Tapi, kalau untuk di album Waktu Bicara ini adalah tentang kehidupan sehari-hari masyarakat di kota besar, kehidupan sehari-hari individu, atau pengalaman-pengalaman kayak ditinggal sama orang yang peduli, ya singkatnya lebih tentang keseharian manusia awam aja sih.

Berkaca dari pengalaman pribadi loe ?
Ada juga yang dari kacamata gue, ada juga yang dari kacamata orang lain. Karen ague sering dengerin cerita orang lain, dan bianya hal-hal semacam itu berujungnya gue bikin lagu.

Ada benang merah khusus nggak di album ini ?
Ya, gue orang Jakarta dan dulu kuliah di Bandung. Selepas dari kota tempat gue kuliah, gue balik ke Jakarta, terus gue ngerasa semacam ada culture shock waktu itu. atau hal-hal kejadian ataupun ketika bertemu dengan beberapa orang. Jadi intinya benang merah Waktu Bicara ini adalah culture shock yang gue rasain ketika balik ke Jakarta. Tapi gue ngebungkusnya tetap secara ringan aja sih.

Terus ada hubungannya nggak dengan sampul album loe ini ?
Itu sebenarnya foto gue waktu kecil. Dan kenapa gue pake foto itu, karena gue merasa apa yang ada dimasa kecil itu, sangat mempengaruhi karakteristik orang itu dimasa yang akan datang. Terus di foto itu, guenya pakai kostum power rangers. Gue pengen nampilin bahwa gue itu pingin banget jadi superhero atau pahlawan, tapi ketika ada foto bocah yang sedang duduk di sampul belakang CD nya. Gue mau bilang, mau bagaimanapun kita hanyalah manusia biasa.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner