Keasikan Para Musisi Kamar Meramu Nada Di Ruang Tidur

Keasikan Para Musisi Kamar Meramu Nada Di Ruang Tidur

Beberapa musisi lebih merasa nyaman jika melakukan proses kreatifnya di dalam kamar, karena dia menjadi dirinya sendiri ketika bermusik

Bottlesmoker, duo kreatif yang menyuguhkan musik elektronik ini pada awal karirnya, mengawali proses kreatif bermusiknya dari sebuah kamar/ tempat tidur, dari mulai membuat lagu, merekamnya, sampai mendistribuskanya lewat internet/media lainnya. Yang ke-semuanya itu dilakukan di kamar sendiri. Kamar memang sebuah ruangan yang merefleksikan personal pribadi seseorang, dan biasanya setiap orang, siapapun itu akan menjadi dirinya sendiri jika di dalam kamar. Karena itulah beberapa musisi lebih merasa nyaman jika melakukan proses kreatifnya di dalam kamar. Tidak di sebuah studio yang cukup besar, alat rekam dengan detail yang rumit, dan banyak macamnya itu. Kebanyakan diantara mereka lebih mengutamakan faktor kenyamanan untuk menjaga mood bermusiknya tetap bagus. Ditambah software untuk rekaman itu sendiri sudah sangat gampang didapat. Jadi sebenarnya siapapun bisa melakukan proses kreatif membuat lagu, merekam dan menyebarluaskannya dengan cara mereka sendiri.

Bottlesmoker mengalihfungsikan kamarnya menjadi mini studio untuk mereka bermusik. Atau selain mereka, ada juga Endah N Rhesa misalnya, sepasang suami istri ini pernah mengunggah video mereka ke youtube, dimana dalam video itu mereka menggambarkan keseharian mereka membuat lagu. Dari mulai ketika mereka mengubah lemari pakaiannya jadi ruangan untuk take vocal, atau ketika mereka mengubah kasurnya menjadi alat peredam, ketika take gitar, agar suaranya tidak bocor. Sangat menggambarkan sebuah semangat bermusik dengan sederhana dari dua orang Endah N Rhesa, yang keliatan sekali mencintai pekerjaannya, ketika mereka membuat lagu dan merekamnya dalam kamar mereka.

Spirit bermusik. Mungkin itu intinya. Para musik kamar ini mencontohkan jika yang paling penting pada proses kreatif membuat musik itu adalah passion-nya, semangat berkarya, dan juga tidak menyerah pada keadaan, yang mungkin belum menghendaki para musisi itu muncul ke permukaan.

Para musisi kamar ini, dengan memanfaatkan apa yang ada dalam kamarnya, tidak menyurutkan niat mereka bermusik. Jika pada dasarnya musik yang dibuat itu memang bagus, tentua akan terdengar bagus juga. Tidak peduli dengan cara seperti apa merekamnya, atau alat rekamannya. Dan pada akhirnya kejujuran dalam bermusik itu adalah yang utama, dan bukan soal aspek penunjang seperti sebuah studio yang layak atau apapun itu, yang sifatnya pendukung itu saja. Semua balik lagi kepada pelaku musiknya.

Dari kamar tidur sampai pada akhirnya Bottlesmoker bisa tur Filipina, Singapura, Thailand, dan Malaysia. Itu semua berawal dari sebuah kamar mereka yang mereka gunakan untuk bermusik, lalu mengemasnya dengan ciri khas mereka yang kuat. Sedikit promo di media internet, atau apapun itu yang pada akhirnya sampai di telinga banyak orang dan disukai.

Bedroom music menjadi diminati karena kejujurannya dalam bermusik. Mereka hanya terbangun dari tidurnya, medapat ide membuat lagu, dan merekamnya. Sesederhana itu sebenarnya, ketika ide itu datang di saat pagi atau malam sebelum tidur. Dan kamar menjadi sebuah sarana atas dirinya dan musik yang dihasilkannya.

Karena setiap harinya mendengarkan musik adalah hal yang selalu dilakukan, tentulah dengan sendirinya banyak melodi lagu menyesaki dan terekam begitu saja dalam kepala. Jadi jangan dulu beranjak dari kamar tidur. Dengarkan! Ada musik dalam kamar yang harus dibuat dan direkam. Bangun dan berceritalah lewat nada dan musik, tapi jangan lupa di rekam biar banyak orang yang mendengarkan.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner