Jalan Pintas Mengenang Era Emas

Jalan Pintas Mengenang Era Emas

Youtube memungkinkan lahirnya generasi baru ‘rasa lama’, dengan banyaknya anak muda yang ‘terjebak’ pada era orang tua mereka mengalami puber pertamanya, serta musik-musik lama yang kembali menjadi tren.

Satu atau dua dekade dari sekarang mungkin akan ada banyak orang yang lahir dari generasi hari ini bercerita tentang Seringai, Barasuara, Burgerkill, atau mungkin Teenage Death Star, dimana nama-nama tersebut diangap sebagai band yang bisa merepresentasikan sebuah era, seperti halnya The Beatles atau Nirvana yang dianggap bisa merepresentasikan eranya. Biasanya output dari hal-hal nostalgic seperti itu akan berujung pada sebuah tribute, baik itu yang diwujudkan dalam bentuk acara seperti “Radiohead Night”  atau “Beatles Night” misalnya, dan ada juga yang diwujudkan dalam bentuk album, seperti misalnya album Detik Waktu : Perjalanan Karya Cipta Candra Darusman, yang mendapat respon positif dari banyak orang.

Setiap orang punya definisi sendiri tentang era emas dengan masing-masing argumen yang menguatkan, dari mulai era flower generation, era british invasion, sampai era musik alternatif yang menginvasi dunia, termasuk Indonesia. Uniknya, tidak selalu orang-orang yang ‘susah move on’ dari era tertentu ini lahir berbarengan saat era itu sedang dalam puncaknya, karena tidak sedikit juga anak muda yang mungkin lahir pada tahun 90an namun punya selera musik era 80an. Karena secara esensi maupun estetika karya dianggap bisa merepresentasikan dirinya, atau mampu memenuhi kriteria ideal menurut pandangannya, maka lahirlah barisan orang ‘susah move on’ ini dengan semua romantisme yang dia bisa jabarkan tentang sebuah era emas yang menurutnya ideal.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner