EP Review: Kumpulan Materi Beringas dalam Outermost

Outermost diisi dengan lagu-lagu berlirik bahasa Inggris. Dimulai dari single “Decider” yang pada track pertama, Lizzie membuka dengan petikan gitar yang "berat" dengan nuansa yang gelap. Pada lagu ini, jenis musik macam Mastodon atau Down pun cukup terasa. Bersambung pada lagu selanjutnya yaitu “Mantra”. Lagu ini menyajikan melodi gitar berdistorsi kasar dan mengawang. Lanjut ke lagu ketiga, Lizzie menghentak dengan tempo ketukan musik ala hardcore punk yang "diganggu" oleh noise pada lagu “Holyman – Version 1”.

Energi Lizzie masih belum turun. Mereka kembali menusuk kuping pendengar dengan sound berat ala Kylesa pada lagu “P.O.V” yang ditutup dengan vokal echo. Di lagu kelima yang berjudul “Lust Slaver”, Lizzie kembali memberi substansi musik rock yang bernuansa stoner, dengan variasi tempo ala blues rock layaknya Graveyard, dan ditutup dengan tempo yang cenderung progresif. Sampai di akhir EP, Lizzie menutup dengan sebuah lagu indah dengan titel “Holyman – Version 2”.

Secara keseluruhan, enam lagu yang diberikan oleh Lizzie cukup membuat para pendengarnya "kenyang". Tak hanya karena musiknya, tapi juga karena kita ditawarkan untuk menikmati setiap lagunya dengan durasi yang cukup lama. Outermost ini cukup kaya akan sound rock yang berat dan jarang ditemui di beberapa grup musik lain. Semisalpun ada, biasanya warna musik macam Lizzie diadopsi oleh band-band "tua", bukan band yang satu generasi dengan Lizzie.

Selepas EP ini, Lizzie mengatakan bahwa mereka telah merencanakan akan merilis album penuhnya di tahun depan. Saat ini, mereka tengah disibukan oleh penggarapan materi untuk album pertamanya itu. Lizzie juga menambahkan bahwa di album penuhnya nanti sound mereka akan lebih bervariasi dengan roots yang tidak akan mereka hilangkan. Mari kita tunggu seberapa beringasnya Lizzie di album penuh mereka!