Dyanmic Duo, Manner House dan Semua Kepekaan Rasa Dalam Karyanya

Dyanmic Duo, Manner House dan Semua Kepekaan Rasa Dalam Karyanya

Lewat Karyanya Manner House ingin membuat beberapa pengingat yang tidak hanya berguna untuk diri mereka saja. Perenungan seperti itulah yang diakui mereka menjadi latar dari pembuatan EP A Reminder Not Just For Me, Maybe

Dua orang dengan latar belakang berbeda yang nekat membuat grup musik bernama Manner House. Keduanya mengklasifikasikan diri mereka sebagai band art-pop, di mana lewat musik semacam ini mereka mencoba mengetengahkan musik sebagai karya seni yang diciptakan oleh eksplorasi imajinasi, di mana dalam prosesnya menggunakan kekuatan emosional yang diharapkan dapat menjangkau hati banyak orang. Walau baru terbentuk pada tahun 2018, beberapa single telah mereka lahirkan, sebagai sebuah pembuktikan keseriusan mereka di belantika musik Indonesia.

Digawangi oleh Esa Prakasa (gitar) dan Zulfikar Azhar (vokal dan piano), Manner House menjalani dua tahun perjalanan bermusiknya dengan melahirkan buah karya yang cukup mencuri perhatian, dari mulai single “Fiction Mind”, “Takkan Mati”, “Maybe”, “Please, Don’t Ever, Disappear”, hingga “Twisted Acolyte”, yang kemudian bermuara pada EP mereka yang berjudul A Reminder Not Just For Me, Maybe. Menariknya perilisan EP tersebut ditandai dengan pola unik mereka merilis satu single setiap bulannya, hingga pada babak terakhir mereka merilis single “Apalah Waktu di Abad 21?”, yang kemudian menjadi pertanda resminya debut EP mereka yang berisikan 4 track di dalamnya.

Ditemui disela-sela syuting DCDC Musikkita, Manner House mengaku penampilannya di acara tersebut menjadi istimewa, pasalnya untuk pertama kalinya mereka membawakan salah satu lagu di EP tersebut secara ekslusif. Selain itu, mereka juga menuturkan beberapa poin menarik tentang rahasia dapur kreatif dari duo asal Bandung ini, termasuk diantaranya soal pandemi, yang diakui atau tidak, bosan atau tidak, menjadi momok yang terus menjadi perbincangan akibat ketidak jelasan kapan akan berakhirnya.

Terjadinya pandemi berimbas pada turunnya produktivitas sebagian besar manusia, salah satunya kendala yang juga dialami musisi dan juga pekerja pertunjukkan dengan tidak diperbolehkannya acara masal yang gegap gempita seperti sedia kala. Namun, alih-alih larut dalam ketidakpastian, Manner House terdorong untuk mencipta karya. Bermula dari renungan dan penjelajahan akan makna hakikat kehidupan yang bersumber dari kondisi yang serba tidak menyenangkan ini, menurut mereka pada akhirnya semua hanya seimbang di beberapa titik, dan itu selalu tergantung pada cara kita memandang sesuatu. Oleh karenanya, Manner House ingin membuat beberapa pengingat yang tidak hanya berguna untuk diri mereka saja namun juga bagi banyak orang.

Perenungan seperti itulah yang diakui mereka menjadi latar dari pembuatan EP A Reminder Not Just For Me, Maybe ini, di mana lagu-lagu di dalamnya merupakan hasil kontemplasi dua personil Manner House akan kuasa sang khalik , dan di balik setiap hal buruk yang menimpa manusia, ada hal baik yang berjalan beriringan juga “hantu” masa lalu. 

Nomor ke-1 single “Please, Don’t Ever, Disappear” yang dipilih  dari debut EP Manner House ini menjadi medium bagi Zulfikar Azhar Mahmud (Vokal, Keyboard, Piano, Synthesizer) mencurahkan rasa sesal dan harapannya untuk orang yang pernah mengisi hidupnya di masa lalu. Si “hantu” itu. Terombang-ambing dalam ketidakpastian di masa awal pandemi membawa nya menerawang jauh ke masa lalu. Penuh kenangan indah akan seseorang yang sudah tidak bersamanya lagi. Sedikit melankolis  dengan pilihan sound yang cukup unik. Penyesalan dan harapan. Sebuah ode romantic bagi orang-orang yang sudah tidak bersama mereka lagi saat ini.

“si Zul tuh lagi banyak dengerin Beach Boys kemaren-kemaren, terus kan kita ngobrol kayanya pas nih kalo kita ajak Bagus Bhaskara buat featuring aja di lagu ini, dan syukurnya dia mau, jadi ya ini lah hasilnya. Semoga ada yang suka lah ya”, jelas Eka terkait nuansa baru yang disodorkan lagu berdurasi 2 menit 53 detik ini.

Terkait isi pada lagu tersebut,  Zulfikar turut pula menambahkan, “Pada saat ini gue rasa baru ngeuh soal cinta, dulu padahal gak pernah segitu mikirinnya, tapi ya akhirnya setelah gue mengalami banyak pembelajaran di hidup, gue coba telurusin satu-satu hal yang bisa gue syukuri dan akhirnya gue keingetan sama sebuah pengalaman tentang seseorang yang mungkin sekarang gue sadar kalau dia tuh banyak memberikan gue pembelajaran dan kenangan baik disaat gue dulu begitu egoisnya dan mungkin kurang banyak bersyukur, tapi yauda sekarang sih gue udah ga ada lagi yang disesali, dan gue bakal coba mensyukuri kenangan-kenangan indah itu” ujarnya.

Di semua nomor yang akan mereka rilis dalam EP ini, Manner House mengajak beberapa artist atau musisi lain untuk berkolaborasi dalam setiap lagunya dan Bagus Bhaskara, seorang singer/song writer berbakat asal Bali yang saat ini menetap di Jakarta, menjadi featuring artist untuk track pembuka ini. Sebuah proses yang juga baru untuk Manner House, mengajak musisi lain  untuk ikut ambil bagian dalam rilisan lagu mereka.

BACA JUGA - Mengintip Dapur Kreatif Duo Matter Halo

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner