Dua Lagu Ini Punya Intro yang Ciamik

Dua Lagu Ini Punya Intro yang Ciamik

“Diantara sekian banyak Intro lagu yang ada, ada dua lagu yang saya pikir punya daya magis tersendiri, dan pada akhirnya jadi ciamik sekaligus ikonik"

Di era digital dengan pilihan mendengarkan musik sekali klik, lalu beralih ke lagu lainnya hanya dengan jentikan jari, akhirnya lagu bisa dengan mudah di skip beralih ke lagu lainnya. Tidak seperti era kaset, yang “memaksa” kita mendengarkan dalam bentuk utuh sebuah lagu atau album. Karena pada kenyataannya tidak selalu satu album itu kita suka semua lagu-lagunya. Beberapa lagu yang kurang masuk selera kita bisa kita skip dengan mudah.

Jika berbicara sebuah lagu, maka hal pertama yang didengarkan adalah intro lagunya. Dan oleh karena hal itu intro pada sebuah lagu terbilang penting, karena ditaruh di awal lagu, dan pada akhirnya itu akan menjadi kesan pertama seseorang mendengarkan lagu. Jika saja intro lagunya kurang enak didengar, atau secara komposisi tidak sesuai dengan “ruh” sebuah lagu, maka yang kita lakukan biasanya memijit tombol next untuh beralih ke lagu lainnya. Disitulah kenapa intro lagu itu harus terdengar catchy dan jadi “racun”, atau punya hook yang nempel.

Diantara sekian banyak Intro lagu yang ada, ada dua lagu yang saya pikir punya daya magis tersendiri, dan pada akhirnya jadi ikonik. Yang pertama ada lagu “Kosong” milik Pure Saturday, dan yang kedua ada lagu “Atur Aku” milik Puppen. Dua band Bandung berawaln huruf P, yang juga jadi trigger band-band setelahnya ini, menjadi yang diperbincangkan jika kita bicara spirit “do it yourself”, atau yang kemudian lazim disebut dengan skena indie atau ranah bawah tanah itu.

Lagu Kosong hadir dengan petikan gitar sederhana, tidak banyak ornamen yang mengiringinya, cukup dengan gitar clean dan sedikit chorus tipis dalam lagunya. Secara teknikal juga sepertinya kita tidak butuh usaha berlebih untuk bisa memainkannya. Lagu hasil “kecelakaan” ini, tadinya memang sempat menjadi lagu yang “tidak diniatkan” jadi sebuah lagu juga. Hanya karena ada sisa pita rekaman yang dirasa cukup untuk satu lagu lagi, dan terciptalah lagu ini.

Sedangkan untuk lagu “Atur Aku” milik Puppen, mengalami proses yang cukup panjang sampai akhirnya bisa jadi bentuk utuhnya. Menurut penuturan Robin (gitaris Puppen), lagu “Atur Aku” tercipta, terinspirasi dari sebagian lagu Acid Rain. Awalnya lagu ini berirama cepat ala thrash metal. Lalu kemudian Arian (Vocalis Puppen), membuat liriknya, dan memberi judul lagu ini “God Loves Man Kills”. Namun lagu ini tidak pernah dibawakan di panggung, karena Robin masih selalu merasa tidak sreg di beberapa bagian aransemen.

Hal itu berlangsung ditahun 1993, sampai akhirnya tahun 1997, ketika Robin mendengar lagu “Eyes of Tomorrow” milik Cro-Mags di kamar Marcell (kala itu Marcell tercatat sebagai drumer Puppen), Robin berpikir jika seharusnya lagu Puppen yang berjudul God Loves Man Kills dibawakan dalam beat yang dancey. Sampai kemudian Arian mengubah lirik lagu tersebut jadi bahasa Indonesia, dan diberi judul “Atur Aku”.

Lagu “Kosong” dan “Atur Aku”, seakan menjadi anthem, sebagai trigger pergerakan musisi independen, untuk mulai menorehkan namanya sebagai khasanah budaya, yang perlu diingat dan dicatat. Sampai belasan tahun kemudian, intro lagu itu menjadi ikonik, yang bahkan ketika dibawakan ulang oleh musisi lain, seperti Olla Zen yang membawakan kembali lagu “Kosong”, dan Burgerkill, yang kembali membawakan lagu “Atur Aku”. Meskipun mereka membawakannya dengan gubahan aransemen sesuai warna musik mereka masing-masing, namun intro kedua lagu itu tidak dihilangkan, karena telah menjadi identik dan ikonik, sejalan dengan “ruh” yang kedua lagu itu bawa.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner