Drum United : “Belajar = Interaksi Sosial”

Drum United : “Belajar = Interaksi Sosial”

Drummer seringkali rentan merasa rendah diri; ‘penyakit’ ini bisa kambuh hingga belasan kali dalam setahun – mereka lebih butuh sosok motivator ketimbang guru les.

Drum United Bandung, adalah wadah musik yang menampung segala tipe penggebuk drum, tanpa mempermasalahkan genre yang si drummer mainkan, maupun level skill yang dikuasai. Komunitas non-profit ini sudah berhasil menghelat aneka program, sejak didirikan 12 April 2017, di kawasan Angkringan ITB. Setiap Rabu, mereka punya ‘Racking’ alias ’Rabu Sticking’ yang berlokasi di Taman Musik. Ada pula program ‘Drum Jamming’, sebuah klinik bulanan bersama seorang guest-drummer – di mana pada akhir sesi peserta diperbolehkan latihan solo-drum guna mengasah mentalitas di atas panggung, sekaligus melatih daya apresiasi peserta lain dari bawah stage.

Drum United Bandung mengutamakan sharing sebagai ‘jantung’ di segala kegiatannya. “Vidio tutorial memang sudah banyak di Youtube. Tapi bagi saya itu sangat tidak cukup,” ujar pendiri Drum United Bandung, Arief Rahadian. “Proses belajar musik perlu dibarengi interaksi sosial. Selain lebih efisien, proses sharing juga mampu menumbuhkan chemistry antar anggota,” lanjut drummer band Digging Up (death-metal) ini – seakan menegaskan, bahwa Drum United Bandung jauh berbeda dengan lembaga kursus musik.

Apakah para anggota Drum United Bandung dipungut biaya untuk ikut serta dalam program-programnya? Jawabannya: tidak. Ini dia! Jarangnya pergerakan komunitas drummer Bandung berupa event gratisan, adalah alasan mengapa Drum United Bandung dinilai sebagai solusi alternatif bagi kesejahteraan ilmu para drummer.

Beberapa tahun ke belakang, sempat marak event-event eksklusif di kalangan drummer Kota Kembang. Sayangnya, program-program itu hanya bisa dinikmati oleh segelintir kalangan saja; utamanya karena biaya tiket relatif mahal. Gap antar drummer pun kini jadi konsekuensi berdampak negatif. Menjadi bom waktu yang mulai banyak dimaklumi dengan pasrah.

Drum United Bandung berupaya menawarkan solusi dengan konsep berbeda. Gap yang ada pun mulai mereka coba minimalisir. “Di komunitas ini, proses transfer ilmu justru terjadi antar sesama anggotanya sendiri, bukan dari pematerinya saja. Semua anggota pun merasa setara di sini. Tak ada grade artis, seleb, atau sejenisnya,” giliran Aryo Wicaksono yang angkat bicara. “Tanpa harus bayar, ternyata semua anggota tetap punya hal positif yang bisa dibagikan kepada sesama. Fasilitas inilah yang sebetulnya banyak drummer butuhkan,” beber Aryo – drummer rock yang berjasa mendesain logo komunitas ini.

Belum setahun beroperasi, Drum United Bandung sudah mewadahi sekitar 40 anggota aktif. Kebanyakan dari anggota memilih bertahan karena merasa komunitas ini tidak diperuntukkan bagi member yang sudah ber-‘ilmu’ dan ber-’wawasan’ saja. “Saat dulu masih mencari-cari komunitas, saya sempat bertemu dengan nama-nama komunitas drummer. Tapi jujur saja, image yang ada pada mereka malah bikin saya jadi mengukur diri. Muncul pertanyaan, sudah pantas belum sih, kalau saya gabung ke sana?” imbuh Adi Suryadi, salah satu anggota lainnya.

Drummer penyuka hardcore ini pun melanjutkan, “Setelah saya melihat postingan Drum United Bandung di medsos, ada kesan bahwa komunitas ini lebih humble. Terlebih bagi saya, masih jarang komunitas drum yang sadar, bahwa mereka bertanggung jawab untuk menghapus rasa jenuh seluruh anggotanya. Komunitas tidak harus baku, dan di sini barudak sangat rock and roll,” tutupnya.

Meski awalnya hanya digagas lima orang saja, komunitas ini sudah mampu mengadakan Drum Jamming. Yogi didaulat jadi guest-drummer di helaran perdana. Menyusul Rifki13 (eks drummer Forgotten) di helaran kedua. Mereka juga sempat mendatangkan drummer potensial asal Cimahi, Iqbal Maruli. Nama terakhir pernah mewakili Indonesia di putaran final event kompetisi solo-drum kelas dunia bertajuk ‘MAPEX Drummers of Tomorrow’ bersama belasan negara lain (2012 silam).

Meski sumber dana komunitas ini umumnya berasal dari uang kas, akan salah besar bila kita menilai pergerakan komunitas ini sebatas minor-movement. Sejak awal, komunitas Drum United Bandung membidik visi yang besar, yaitu membentuk ‘unity’ bagi seluruh drummer, tak hanya di regional Bandung, namun juga seluruh Indonesia.

Bagi yang tertarik bergabung ke Drum United Bandung, caranya pun tidak sulit. Cukup kunjungi akun Instagram mereka (@DrumUnited_Bdg), lalu hubungi admin mereka melalui direct-message atau kontak WhatsApp yang tertera.

Narasumber : Gerry Rangga

Sumber foto : Official Fanpage Facebook Drum United

BACA JUGA - Reportase : Melirik Aktivitas Drum United Bersama Rifki 13

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner