Dinamika Dunia Musik Lokal di Semester Awal 2021 (Bagian Kedua)

Dinamika Dunia Musik Lokal di Semester Awal 2021 (Bagian Kedua)

Masuk bulan Mei 2021, dunia musik Indonesia mengalami dinamika menarik perihal perilisan karya musisi, gelaran konser virtual, hingga kabar bubarnya band Naif. Yang pertama, tentang perilisan single “Berisik” dari Dere. Single ini merupakan episode baru perjalanan bermusik Dere, pasca dara cantik ini mengawali debutnya pada Oktober 2020 lalu lewat single “Tanya”. Melengkapi suguhan audio single “Berisik”, Dere juga menguatkannya dalam bentuk video musik yang menyoroti keindahan alam Tubaba.

Selain itu, bulan Mei ini juga diwarnai dengan terobosan grup musik Lomba Sihir melalui video klip “Hati dan Paru-Paru” yang ditayangkan pada LED billboard, untuk memberi semangat warga Jakarta sekitar di tengah sesaknya kesibukan dan jalur komuter mereka masing-masing. Mulai tanggal 19 April 2021 hingga 11 Mei 2021, proyek ini bisa disaksikan di tujuh layar LED Billboard Jaris&K x Sun Eater yang menghiasi sepanjang jalan flyover menuju MRT Fatmawati.

Seperti Mustache and Beard dan Laze yang membuat inovasi menarik dengan menggelar konser virtual, bulan Mei 2021 juga diisi oleh konser virtual seru yang diinisiasi oleh Syahravi dan Kevin Hugo. Dua orang solois pria ini menggelar konser bertajuk “Syahravi, Konser Virtual “4ever session”, dan “Kevin Hugo, Showcase 'A Bouquet of Carnations”.

Bulan Mei juga menjadi ajang unjuk gigi para drummer dari Ngedrum Skool, yang terdiri dari Bebi ‘Beside’, Oki ‘Jasad’ dan Obow ‘Sendal Jepit’. Dengan menggandeng drummer dari Koil, Leon Legoh dan drummer dari band Kuburan, Dino, mereka melakukan tur di enam kota di Jawa Barat melalui program DCDC “Drum For Drummers”. Selain ada hiburan dari para drummer handal di tanah air, acara ini juga merupakan sebuah acara sosial yang bertujuan mengumpulkan donasi untuk membantu rekan musisi/drummer yang terkena dampak pandemi, dan dalam skala yang lebih luas membutuhkan bantuan ekonomi. Menariknya, bagi yang berdonasi berkesempatan mendapatkan satu set drum merk SJC senilai 36 juta rupiah.

Namun seperti halnya dinamika yang selalu berbanding lurus dengan sesuatu yang menyenangkan dan menyedihkan, bulan Mei ini juga tidak luput dari berita baik dan buruh. Kabar menyedihkan datang dari grup musik Naif yang dikabarkan bubar, setelah lebih dari 20 tahun mereka bermusik bersama. Kabar ini dikonfirmasi langsung para personilya, kecuali sang gitaris, Jarwo yang belum mengiyakan jika bandnya bubar jalan, dan ada kesan jika gitaris gondrong ini masih berharap banyak pada Naif untuk bisa terus jalan.

Masuk bulan Juni kabar menggembirakan datang dari Marion Jola, Danilla, dan Ramegvrl yang merilis single kolaborasi mereka berjudul “Dont Touch Me”. Single ini menjadi sesuatu hal yang menarik, mengingat ketiganya merupakan solois perempuan yang cukup diperhitungkan di ranah musik tanah air. Perilisan ini menjadi satu hal yang menggembirakan dan menjadi angin segar ditengah kondisi pandemi seperti ini.

Kabar gembira lainnya juga datang dari Koil yang melanjutkan seri instalment lewat perilisan Second Instalment. Perilisan ini merupakan langkah Koil menjembatani album barunya, di mana lewat seri instalment ini Koil merilis kumpulan demo-demo lagu yang nantinya akan bermuara pada album baru mereka. Menariknya, dalam Second Instalment Koil juga membawakan ulang lagu-lagu Pink Floyd dari album The Dark Side of the Moon, yang juga mendaulat sang drummer, Leon Legoh untuk mengisi vokal menyanyikan lagu-lagu dari Pink Floyd di album The Dark Side of the Moon.

Tidak berhenti sampai disana, kabar gembira lainnya juga masih berdatangan ke meja redaksi DCDC. Salah satunya tentang berita perilisan single yang digagas Diskoria lewat proyek Studio Pop Show nya. Jika pada proyek sebelumnya Diskoria menggandeng nama Laleilmanino, maka kali ini mereka melibatkan nama aktris cantik, Tara Basro dan grup musik wanita, Fleur lewat sebuah lagu berjudul “Suara Disko”.

Bicara pop atau pun musik lokal Indonesia secara umum, rasanya tidak lengkap jika tidak menyertakan nama Chandra Darusman di dalamnya, mengingat torehan dan karya yang beliau hasilkan mampu menjjadi cetak biru bagi musik Indonesia hari ini. Melanjutkan perjalanan bermusiknya, Chandra kemudian menggandeng nama aktris Dian Sastrowardoyo untuk merilis single “Perjumpaan Kita”. Dibalut irama samba Brazil yang riang lagu “Perjumpaan Kita” menampilkan duet yang mempertemukan sinergi karya antara Candra Darusman yang seorang musisi dengan Dian Sastrowardoyo yang seorang aktris film.

Masih hadir dengan kabar menggembirakan, kali ini meja redaksi DCDC dikejutkan dengan berita yang bersumber dari grup musik Voice of Baceprot. Trio ‘hijaber’ metal asal Garut ini terpilih menjadi salah satu pengisi festival metal terbesar dunia, Wacken Open Air 2022 di Jerman. Disana mereka akan berbagi panggung dengan band-band metal papan atas seperti Slipknot, Judas Priest, Limp Bizkit, As I Lay Dying, Lacuna Coil, Death Angel, Tarja, dan masih banyak lagi.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner