DCDC ShoutOut! Day Merambah Pinggiran Sukabumi

DCDC ShoutOut! Day Merambah Pinggiran Sukabumi

Seperti panggung DCDC ShoutOut! Day lainnya yang selalu menyisipkan muatan edukasi, Cicurug kedatangan tamu dari teman-teman Griffith dan Bebi, drummer Beside. Griffith adalah band asal Sukabumi yang terlibat aktif di program DCDC ShoutOut!, hingga akhirnya berkesempatan untuk bisa tampil di acara DCDC Musikkita beberapa waktu yang lalu. Mereka baru saja merilis album perdana mereka yang bertitel Contradiction. Sementara kedatangan Bebi dari Beside terkait dengan sosialisasi salah satu program DCDC Dream World yaitu Wacken Metal Battle Indonesia yang kembali hadir di tahun 2019. Seperti kita ketahui, Beside adalah band yang berhasil mewakili Indonesia di WMBI 2017.

Pasca break adzan maghrib, mereka hadir di panggung DCDC ShoutOut! Day Cicurug untuk berbagi pengalaman masing-masing yang terkait program DCDC yang pernah mereka ikuti. Acara sharing session dibuka oleh Bebi yang menceritakan pengalaman Beside ketika mengikuti ajang WMBI 2017. Motivasi utama Beside saat itu adalah murni untuk memberikan penampilan terbaik kepada metalhead Indonesia. Sama sekali tidak terbersit dalam pikiran personil saat itu untuk mampu mewakili Indonesia tampil dipanggung Wacken Open Air di Jerman. WMBI juga menjadi peluang bagi semua band yang berpartipasi untuk bisa mengembangkan karir mereka di kancah Internasional. Menurut Bebi, dukungan komunitas sangat penting dalam menciptakan band-band berkualitas hingga proses regenerasi bisa terjadi. Bebi juga memaparkan tentang bagaimana cara berpartisipasi dalam ajang WMBI 2019 kepada seluruh Coklatfriends yang hadir malam itu. Melalui kegiatan ini Bebi, berpesan agar kawan-kawan komunitas musik di Cicurug, Sukabumi untuk bisa saling mengenal dan saling mendukung.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by DCDC SHOUTOUT (@dcdcshoutout) on

Sementara Griffith yang diwakili oleh sang vokalis, Firman membuka perbincangan dengan bercerita tentang awal karir Griffith berkiprah di skena musik bawah tanah Sukabumi. Firman juga berbagi pengalaman ketika Griffith tampil di DCDC Musikkita. Menurutnya, semua pencapaian yang telah diraih oleh band tidak terlepas dari hasil kerja keras dan kejujuran dalam berkarya. Tidak lupa, mereka juga mengulas tentang album perdana mereka yang baru dirilis di awal tahun 2019. Menurut mereka, parameter eksistensi sebuah band adalah album rekaman.

Sharing session berlangsung dengan hangat dan akrab. Coklatfriends yang hadir aktif bertanya kepada narasumber yang hadir. Di akhir perbincangan, kembali Bebi berpesan agar setiap komunitas mampu mengembangkan potensinya untuk lebih mempererat persatuan dan menghilangkan segala sekat perbedaan di dalam musik serta membangun jejaring dengan komunitas lainnya.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner