DCDC Music Chart - #2nd Week | Artikel Musik Indie

Masuk minggu kedua bulan Juni, music director dari DCDC Radio, Angga Kusuma (Asiaminor, Taring) kembali memilih dan mengulas lima band DCDC ShoutOut! untuk masuk di jajaran DCDC Music Chart. Siapa saja yang ada di daftar minggu ini? Mari disimak karya-karyanya!

Rounder - "Decayed"

Band asal Bandung yang beranggotakan Fikri Hadyan Luthfi (vokal), Ramzy Fuzansyah (gitar), Razaq caesar Oktavian (gitar), Bimo Dwi Anandi (bas), dan Ihsan Akbar (drum) ini, memilih menggabungkan musik metal dan hardcore dalam wadah kolektif musik yang mereka beri nama Rounder. Mengaku cukup banyak terpengaruh oleh Northlane, Polaris, While She Sleeps, Thornhill, serta Wage War, Rounder mulai menapaki karir bermusiknya sejak tahun 2017 lalu, dan sampat saat ini beberapa single telah mereka lahirkan, dari mulai “Primary Prevention” hingga "Decayed", yang diakui mereka akan menjadi single pembuka menuju EP pertama mereka.

Holykillers - "Suar"

Terbentuk tahun 2010 lalu, band asal Tangerang yang menamakan dirinya Holykillers ini memilih memainkan musik metalcore/melodic death metal sebagai identitas karyanya. Band yang digawangi oleh Okka (gitaris), Reza (vokalis) Dicky (basis) dan Eby (drummer) ini banyak berkisah tentang fenomena yang terjadi di Indonesia, dari mulai dis-informasi yang tidak jelas sumbernya, dan mengakibatkan banyak orang yang secara tidak langsung berselisih paham. Karena hal tersebut, pada akhirnya memunculkan banyak oknum-oknum yang mengatasnamakan agama, sebagai alat untuk memecah belah Indonesia.

Strider - "Penguasa dan Jelata"

Beranggotakan Abdillah Ibnu Firdaus (vokal), Ginanjar I. Sutrisno (gitar), Gabriel Doelano Nahara (gitar), Septian Saputra (drum), serta Nico Pradana (bas), lima orang pemuda asal kota Malang yang sepakat memuat wadah kreativitas atas nama musik bernama Strider. Chemistry kelimanya kemudian berbuah manis ketika pada pertengahan 2017 EP berjudul Defishit Moral dirilis, yang sekaligus menjadi penanda karya pertama dari Strider. Selain itu, lagu-lagu mereka semisal “Penguasa dan Jelata”, menjadi jembatan menarik sembari menunggu album penuh mereka selanjutnya.

Bloodstone - "Buta"

Bloodstone merupakan band asal kota Pontianak, Kalimantan Barat. Berdiri sejak tahun 2018 lalu band ini menjalani dua tahun perjalanan bermusiknya dengan ditandai sebuah single berjudul “Buta”, yang minggu ini terpilih masuk DCDC Music Chart. Lagu “Buta” sendiri mengetengahkan stoner rock dalam olah kreasinya. Bloodstone terus meliar menjadi sebuah band stoner Pontianak yang terus mengumandangkan lagu "Buta" sebagai media kampanye atas persoalan yang terjadi. Lewat musiknya, bisa dibilang mereka adalah ancaman terhadap ketidakadilan, dan dengan ‘peluru’ rock yang mereka lesatkan, Bloodstone terus melawan dan menjunjung tinggi solidaritas.

Cassanova - "Monument In North Aswan"

Cassanova merupakan kolektif musik yang mengetengahkan olahan eksperimen psychedelic dalam pola kreasi serunya. Band ini lahir di Bandung dan digawangi oleh Ilmuwan Haadi (vokal), Tiar Augusta (gitar), Taufik Suandi (gitar), Fahmidiah (bass), dan Kunrat Anugerah (drum). Lewat musiknya mereka mencoba masuk ke pikiran banyak orang. Satu hal yang kemudian menjadi sejalan pula identik dengan unsur psychedelic itu sendiri, di mana jika merunut pada sejarahnya unsur ini memang dibuat sedemikian rupa agar dapat merasakan cara melihat baru di otaknya yang tak dikenalinya sebelumnya. Kumpulan pengalaman yang diakibatkan oleh kehilangan sensorik dan juga zat psikedelik. Pengalaman tersebut mencakup halusinasi, perubahan persepsi, sinestesia, perubahan keadaan sadar, keadaan mistik, dan kadang-kadang menyerupai psikosis.

DCDC Radio mengudara setiap hari dan DCDC Music Chart akan diperbarui setiap minggu. Pantau terus DCDC Radio dan DCDC Music Chart dan dengarkan karya dari band-band independen berkualitas di tanah air. Daftarkan juga band kalian di DCDC ShoutOut! dan dapatkan kesempatan di berbagai program milik DCDC!

`DCDC RADIO MUSIC DIRECTOR`

`ANGGA KUSUMA (minorstrings@gmail.com)`

Angga Kusuma atau yang lebih akrab dipanggil Angga adalah seorang musisi independen yang berasal dari kota Bandung. Ia aktif sebagai gitaris di berbagai proyek musik, seperti di Asiaminor, Taring dan Janevalla.