Belajar Ikhlas dari Grub Sebelah; Review atas Rilisnya Single “Relakan dan Kau Akan Terbiasa”

Belajar Ikhlas dari Grub Sebelah; Review atas Rilisnya Single “Relakan dan Kau Akan Terbiasa”

Pada bagian verse lagu “Relakan dan Kau Akan Terbiasa”, menceritakan tentang perasaan tertekan karena masalah yang terus terendap hingga mengerak di dalam hati, tak kunjung selesai dan sulit dihilangkan.  Semakin kompleks dengan sikap yang selalu diam dan menutup diri hingga akhirnya terakumulasi – meluap dan tak terkendali – hanya mampu menerka, berasumsi, yang berimbas pada timbulnya ketidakpercayaan. Menarik diri dari lingkungan. Tenggelam ke dalam palung terdalam samudera hati yang suram.

Setelah itu, tepat di bagian pre chorus dijelaskan, bahwa semua persoalan yang membuat diri kita terkungkung dan perasaan tertekan seperti, mimpi, cinta dan ego dinadakan selayaknya warna jingga senja yang indah dan menghangatkan. Walau pada kenyataannya, hal-hal (indah) seperti itu akan hilang dalam sekejap mata, ketika sampai pada suatu masa dimana kita akan merasa hampa tiada artinya, maka lagu ini mengajak kita untuk belajar merelakan dan membiasakan diri dengan segala hal yang membebani hidup kita. Sederhananya, belajar menghadapi realita dan tidak tenggelam dalam penyesalan.

Tepat di bagian chorus,  dijelaskan bahwa dari laut hingga langit-Nya – di manapun di tempat berpijak di belahan bumi ini – kita dapat menemukan penenang hati dan pikiran kita yang mana dapat membantu menghapuskan, meredakan, merelakan, menenggelamkan semua luka dan lara yang diderita. Lalu perlahan, kita dapat memulai kembali lembaran baru. Menjalani hidup yang baru. Menatap hari-hari yang akan tiba, hari ini, esok, atau mungkin saja lusa. Kapan saja hari itu tiba. Tetaplah membuka pintu hati. Pesannya, pendengar akan belajar ikhlas dari Grub Sebelah melalui single ini.

Dalam upaya membangun visual yang sesuai dengan lagu “Relakan dan Kau Akan Terbiasa”, Grub Sebelah bekerja sama dengan ilustrator Citra Rahma El Kautsar dalam mengekseskusi bagian artwork. Artwork ini mengilustrasikan seseorang yang sedang larut dalam perasaan sedih. Duduk sendiri di atas pasir pantai dan menatap dingin ke arah laut dan sesekali mencuri tatapan ke langit senja yang menenangkan guna melepaskan segala luka dan lara yang diderita.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner