Bak Virus, Sebarkan 4 Lagu Rock Tentang Korupsi

Bak Virus, Sebarkan 4 Lagu Rock Tentang Korupsi

Korupsi memang sudah menjadi momok menakutkan bagi rakyat Indonesia. Setiap hari kita menyaksikan bagaimana para pemimpin negeri ini ditangkap satu per satu karena kasus korupsi. Menurut indeks persepsi korupsi yang dikeluarkan oleh lembaga Transparancy International Indonesia (TII) pada tahun 2015 ini Indonesia menempati urutan ke-117 dari 175 negara dengan level korupsi masih tinggi. Jauh di bawah negara-negara Asia Tenggara lainnya semisal Singapura, Malaysia, dan Thailand.

Maraknya korupsi memang tak hanya dibutuhkan penegakan hukum semata, akan tetapi juga dibutuhkan implementasi yang lebih konkrit, terutama melalui pendekatan seni dan budaya. Salah satu medium yang sangat populer – dan digemari oleh para anak muda- yaitu melalui musik. Saat ini lembaga-lembaga yang fokus pada penegakan korupsi seperti ICW menyadari bahwa tak cukup jika melalui penegakan hokum semata. Beberapa tahun lalu mereka sempat merilis kompilasi Frekuensi Perangkap Tikus yang telah rilis selama dua volume.

Gerakan pemberantasan korupsi melalui kesenian dan kebudayaan dapat menjadi pendidikan moral yang bernilai di anak muda. Dalam hal inilah gerakan anti-korupsi dapat menjadi “virus pikiran” melalui gerakan-gerakan populis. Gerakan anti-korupsi sebagai suatu gerakan moral dapat menjadi “meme” atau “virus pikiran”.

Bagi beberapa musikus, tema korupsi dapat menjadi ide yang menarik untuk dijadikan karya musik. Berikut ini beberapa karya musik yang terinspirasi dari korupsi. Harapannya lebih jauh, lagu-lagu ini dapat menjadi “virus” sebagai bentuk baru gerakan anti-korupsi:

 

Navicula - “Mafia Hukum”

Salah satu jagoan grunge asal Bali ini memang punya kesadaran sosial yang tinggi. Mereka sangat peduli terhadap alam dan lingkungan. Berkali-kali mereka menyuarakan tolak reklamasi Bali. Namun, dibalik lagu-lagu bertema alam dan lingkungan, ada sebuah lagu yang menyoroti persoalan korupsi ini berjudul “Mafia Hukum”. Simak saja liriknya:

“Korupsi korupsi kata ini lagi

Selalu menghantui negeri yang frustasi

Korupsi korupsi semakin menjadi

Apapun terjadi diatas transaksi

Tertangkap bercinta dihukum penjara”

Dari penggalan liriknya saja tersirat tegas bahwa korupsi merupakan tema yang diusung Navicula. Distorsi rock yang padat dan gelap, menjadikan lagu ini penuh dengan agresifitas untuk berteriak lantang menentang korupsi. Sebagi sebuah lagu yang dikemas melalui pesan sosial, lagu ini termasuk pada pesan komunikasi yang tak perlu banyak simbolis. Sangat straight to the point.

 

Alone At Last - “Korupsi Sampai Mati”

Lagu ini dirilis bertepatan dengan Festival Anti-Korupsi yang digelar oleh KPK pada 2015 lalu. Band emo-rock Alone At Last berkontribusi pada gerakan KPK ini dengan merilis single bertemakan korupsi berjudul “Korupsi Sampai Mati”. Tema lagu ini mengecam perilaku korupsi yang marak terjadi. Durasi lagu ini sendiri hanya satu menit. Balutan musik rock yang agresif dan teriakan yang terus lantang meneriakkan kata-kata “korupsi…korupsi” menjadikan lagu ini memang sangat anthemic dan “membakar”.

 

Taring - “Konfrontasi Anti-Solusi”

Tak jauh berbeda dengan yang diutarakan Alone At Last, single terbaru dari band hardcore asal Bandung Taring ini dirilis ketika pada Festival Anti-Korupsi 2015 lalu. Lewat durasi kurang dari dua menit, Taring menyuarakan lagu tentang korupsi dengan lirik yang sangat tajam dan menohok. Liriknya memang tidak terlalu eksplisit menyampaikan gagasan tentang korupsi. Tapi kalau disimak lebih jauh, lagu ini mampu meneriakkan dengan sangat baik dan dikemas lewat distorsi yang padat dan cepat.

 

Colours and Carousels - “Coup d’État”

Band metalcore asal Bandung Colours And Carousels meneriakkan tema korupsi lewat single terbaru berjudul “Coup d’État”. Lagu yang cenderung memiliki musikalitas screamo ini untuk menyuarakan perihal kekesalan terhadap bentuk tindak korupsi di Tanah Air. Adanya unsur musik techno yang berkesan symphoni ditambah riff gitar dengan tempo berat nan padat kental terasa dan memberikan penekanan yang kaya pada musik mereka. Penggalan lirik mereka:

You said we will live this world you’ve made

But all these scars can’t cover your mistakes

Inside your eyes, we found our graves, just let it began” 

Dicermati dari petikan lirik di atas, Colours and Carousels memang tidak begitu eksplisit menyuarakan tentang korupsi. Namun, petikan kata-kata itu menyuarakan kejijikan mereka terhadap perilaku korupsi yang dapat membahayakan kehidupan orang lain. 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner