A Page About: Ensemble Tikoro, Kolaborasi Throat Singing dengan Seni Kontemporer

A Page About: Ensemble Tikoro, Kolaborasi Throat Singing dengan Seni Kontemporer

Ensemble Tikoro menyajikan pertunjukkan yang terbilang unik. Dengan suara-suara "aneh", mereka beberapa kali menyisipkan hal-hal humor atau cenderung pada hal yang menyeramkan. Robi Rusdiana sendiri yang turun langsung sebagai konduktor dan meracik suara demi suara. Ada partitur tersendiri yang mereka terapkan, sehingga suara yang dihasilkan tidak asal berupa bebunyian bising dari vokal-vokal yang garang tersebut. Sampai hari ini, mereka sudah merangkum karya mereka dalam Boboko (2012), Prasastikoro I (2013), Prasastikoro II (2013), Ge d' Bog (2014), Monkey Oath - Between Adam and Lucy (2015), Pacilingan Rempag (2015), Monkey Oath - Grudge (2016), dan Profesor Ardy (2016).

Kini, formasi Ensemble Tikoro terdiri dari tujuh orang, yaitu Robi Rusdiana sendiri, Agrog (Beside), Glennder (Bloodgush), Arum Dwi Hanantoro, Bombom Riot, Koko Korkin, dan Ardy Bokir (Metalmix Percussion). Pada 1 Oktober 2017 lalu, mereka baru saja menampilkan karya terbaru di Lembah Bintang dengan menyuguhkan karya KON (dikomposeri oleh Robi Rusdiana) dan IO (dikomposeri oleh Bombom Riot). Ensemble Tikoro berdiri secara independen, tanpa sponsor pada setiap pertunjukkannya, dan hal itu merupakan bukti bahwa mereka mempertahankan idealisme bermusiknya.

Sumber Berita: http://repository.unpas.ac.id/2590/3/BAB%201.pdf

Foto: Glennder Bloodgusher

BACA JUGA - TwoDecadesofAggression - Dinamika, Formasi Emas, hingga Terjadinya Sebuah Tragedi

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner