A Page About : Grindcore Manja Bersama Terapi Urine

A Page About : Grindcore Manja Bersama Terapi Urine

Identitas Terapi Urine cukup kuat. Menggabungkan unsur musik cadas dengan belas kasih sayang seperti dalam video klip “Bibi”.

Indonesia bukan sedekar kaya akan rempah-rempah atau budaya lokalnya, tapi juga perkembangan musik. Sampai saat ini telah banyak sekali musisi dengan warna musik yang beragam muncul di wialayah sebutan Nusantara itu. Tak cuma itu saja, yang semakin membuat kaya lagi adalah karakter atau identitas musisi itu sendiri. Misalkan semacam metal dengan segala hal seram dan mengerikannya. Atau Grindcore milik Terapi Urine dengan gimik nyeleneh akan kearifan lokal dan manja.

Jika berbicara mengenai kearifan lokal, segelintir band telah banyak yang mengeluarkannya. Tapi kalau manja ? belum tentu dan kuintet dengan sebutan grindcore comedian asal Bandung tersebut punya itu. Tepatnya seperti salah satu lagu yang mereka kukuhkan dari album keduanya, Kehiduvan Yang Vhana yang dirilis pada 2013 dirilis oleh Substance Records dan Ganteng Records berjudul “Bibi”.

Dalam lagu itu Terapi Urine memang sangat manja. Bagaimana tidak ? bayangkan saja mereka udah main musik grindcore yang dikenal cukup mengerikan, tapi dengan video klip serta lirik tentang seorang anak yang harus dikeloni oleh bibinya. Band lain mungkin nggak ada yang seberani Terapi Urine, dan tak salah jika mereka disebut atau menyebutkan diri mereka sebagai pengusung aliran Grindcore Comedyan. Dengan identitas ini juga, mereka seperti memberi gambaran bahwa musik se-cadas yang mereka mainkan atau umumnya tak melulu menyeramkan, tapi menggemaskan lewat gimik-gimik lucu didalamnya. Dan bukan cuma lagu “Bibi” saja, berbagai fenomena bahkan kearifan lokal yang sangat lumrah ada satu paket dalam tiap album yang dirilis oleh Terapi Urine.

Jadi, jika ingin mencari rasa humoris yang segar tapi tetap maco, jangan sungkan dengarkan materi mereka dalam bentuk fisik. Kalau tidak ada pemutarnya, juga jangan khawatir toh album Terapi Urine juga pernah dirilisa dalam format sosial media kaum milenial. Apa ? apa lagi kalau bukan Insatagram.

Sumber foto : Docs WMBI DCDC 2017

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner