20 Tahun Dagang Musik Berdarah-darah a la Rottrevore Records

20 Tahun Dagang Musik Berdarah-darah a la Rottrevore Records

Foto didapatkan dari akun Instagram @ferlyjasad999.

Pertumbuhan industri musik ekstrem di Indonesia terbilang stabil saat ini. Tapi, kondisi ini tidak ditemui di era '90an. Ada usaha dan keringat yang tumpah ruah saat itu, tak terkecuali dari label rekaman Rottrevore Records yang berhasil bertahan hingga dua dekade.

Rottrevore Records adalah salah satu label rekaman di Indonesia yang berhasil membangun dan menghidupkan geliat ekosistem musik extreme metal di Indonesia. Sebagai label rekaman yang fokus merilis genre musik death metal, Rottrevore Records menjadi salah satu yang paling berpengaruh dan menjadi incaran banyak band extreme metal di Indonesia untuk bisa bernaung dan bekerjasama.

Embrio label rekaman ini berasal dari sebuah media cetak Rottrevore Magz yang didirikan pada tahun 1999 oleh Dwinanda Satrio ‘Rio’ (gitaris Bloody Gore, Disinfected), Ferly (gitaris Jasad), dan Andre Tiranda (gitaris Siksakubur). Media ini adalah sebuah media cetak dengan format majalah yang fokus membahas dunia musik extreme metal yang diterbitkan di kota Bandung, dijual dan sebarkan secara gerilya memanfaatkan jejaring komunitas musik ekstrem yang tersebar di seluruh Indonesia.  

Rottrevore Records berdiri secara resmi pada tahun 2001 di Jakarta, berbarengan dengan peluncuran album dari band Bloody Gore, Stench of Your Perversions. Di tahun berikutnya, ada banyak band extreme metal yang akhirnya bergabung di bawah kendali Rottrevore Records. Nama-nama besar, seperti Jasad, Viscral, Trojan, Death Vomit, Siksakubur, Dead Vertical dan Forgotten tercatat pernah ada di bawah naungan Rottrevore Records.

Pada wawancara dengan majalah Rolling Stone pada awal Agustus 2011, Rio sang founder memaparkan bahwa Rottrevore Records didirikan untuk merilis album band-band death metal lokal, serta tertantang untuk memanfaatkan peluang dalam bisnis label rekaman dengan musik ekstrem sebagai produk dagangan. Karena, pada masa itu sedikit sekali label rekaman yang berani fokus merilis band dengan genre extreme metal, sementara peluang pasarnya masih sangat terbuka.  

Pada langkah selanjutnya, label rekaman ini tidak hanya fokus merilis band dalam format kaset dan CD saja. Mereka mulai merambah pada bisnis merchandise band dan menjadi distributor resmi produk-produk rilisan dari label rekaman luar negeri. Pada tahun 2011, secara mengejutkan Rio, salah satu founder meninggal dunia. Selanjutnya, tongkat kepemimpinan Rottrevore Records diserahkan pada Ferly yang juga masih aktif sebagai pemain gitar dari band Jasad. Sempat vakum beberapa tahun untuk melakukan pembenahan secara internal, akhirnya pada tahun 2013 secara resmi Ferly secara penuh mengendalikan Rottrevore Records dan di tahun 2015 merilis debut album Viscral berjudul Egocentric Underneath of Horror.

Di bawah kepemimpinan Ferly, ada yang berubah dari sisi manajerial dan pola kerja. Jika di masa sebelumnya label ini menerapkan sistem demo submission untuk mencari band-band yang hendak dirilis, maka Ferly lebih suka untuk mencari sendiri talenta-talenta baru di dunia musik ekstrem. Ia menggali informasi dari berbagai sumber untuk kemudian dihubungi secara langsung. Dalam menentukan band pilihannya, Ferly lebih suka mengandalkan intuisi dan selera pribadi terkait musik yang menjadi standar kualitas Rottrevore Records. Berburu band-band yang unknown alias belum terkenal namun secara musikalitas memenuhi selera Ferly adalah harga mati.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner