Stevie Item (Deadsquad): “Saya Berpikir untuk Meyakinkan Diri Mengenai Konsep Kostum Memang Harus Dilakukan”

Stevie Item (Deadsquad): “Saya Berpikir untuk Meyakinkan Diri Mengenai Konsep Kostum Memang Harus Dilakukan”

Gebrakan baru ditunjukkan oleh band death metal teknikal asal Ibukota, DeadSquad. Pada acara JakCloth yang diselenggarakan pada 4 Desember 2016, mereka tampil dengan kostum yang berbeda dari biasanya. Mereka mengenakan kaus putih dengan lumuran darah di sekujur tubuh. Selain itu, ada satu yang paling menarik. Di atas panggung, mereka menghadirkan dua buah grim reaper besar yang menakjubkan. Inilah sedikit cerita yang dituturkan oleh Stevi Item pencabik enam senar di DeadSquad mengenai penampilan mereka di JakCloth yang sangat menarik.

Ketika manggung di JakCloth kemarin, DeadSquad tampil dengan kostum berdarah-darah disertai kemunculan Grim Reaper. Sebenarnya, apa yang sedang ditunjukkan oleh DeadSquad ketika itu?

Basic-nya, kami hanya mau menambahkan unsur lain di dalam show DeadSquad. Sekarang, penting bagi kami melakukan setiap show yang bisa menghibur audience secara keseluruhan, baik audio dan visual dalam satu paket konser band metal yang menurut kami ideal. Kami ingin mendapatkan crowd baru dan menghibur semua yang ada di konser, baik yang tadinya nggak tahu metal, nggak tahu DeadSquad, atau yang kebetulan saja ada di tengah-tengah crowd konser. Sehingga, sepulangnya dari konser DeadSquad, ada satu pengalaman yang mereka dapat dan juga menghibur.

Ide dan pembuat properti panggung itu siapa?

Ide itu dari saya sendiri. Yang bikin juga saya bersama tim supporting yang kami punya. Kami membuat giant grim reaper robot yang bisa berjalan dan bergerak. Tingginya kurang lebih 2,5 meter, lengkap dengan pisaunya.

Berapa lama properti grim reaper ini dibuat? Apakah properti ini memang mengejar show kemarin?

Grim Reaper ini dibuat selama seminggu. Pinginnya sih udah dari tiga tahun lalu, tapi baru bisa dilakukan kemarin di JakCloth. Jadi, munculnya grim reaper di JakCloth itu bukan karena alasan khusus.

Darimana inspirasi untuk kostum dan properti itu muncul?

Tentunya terinspirasi dari tiap show atau konser musik yang saya pernah lihat. Banyak sekali, kalau mau disebutkan. Ide ini muncul memang dari saya sendiri. Dari dulu kepingin sekali bisa manggung dengan konsep seperti kemarin di JakCloth. Apalagi, semenjak Pengadilan Musik di Bandung. Salah satu Jaksa Penuntut Hukum sempat protes. “Kenapa namanya DeadSquad tapi dandanannya biasa saja? Harusnya pakai pakaian pocong”. Memang dalam hal ini adalah jokes yang dilontarkan, tapi justru membuat saya berpikir untuk meyakinkan diri mengenai konsep kostum memang harus dilakukan.

Apakah properti ini akan jadi hal wajib untuk DeadSquad manggung?

Tergantung venue sih, karena cukup besar dan tinggi si grim reaper ini. Nggak mungkin kami bawa kalau stagenya cuma 4 x 5 m dengan tinggi 2 m. Kami sedang develop robot baru yang bisa dibawa ke segala venue sih, hahaha. Tungguin aja.

Apakah kemunculan grim reaper dan kostum ini berkaitan dengan album baru Tyranation?

Bisa dikaitkan begitu. Untuk saya pribadi, ini memang sekaligus menjadi moment untuk album baru, selain memang sudah selesai 100%. Tapi sebenarnya, ini lebih fokus ke DeadSquadnya sendiri.

Foto: DeadSquad Official

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner