Samsara: Mungkin Tame Impala Yang Ngikutin Musik Kita

Samsara: Mungkin Tame Impala Yang Ngikutin Musik Kita

Musik psychedelia yang kini banyak didominasi oleh beberapa band pendatang baru termasuk lokal. Seolah menjadi gelombang tersendiri baik dalam pengemasan musikalitas hingga nuansa yang dihadirkan oleh band tersebut. Ingin keluar dari zona psychdedlia, Samsara sebagai unit anyar hadirkan nuansa musik berbeda. Dimodali oleh para personil Ardana Putra (guitar) Farzad Arezoo (vocal/synth) Reygi Prabowo (bass) Arya Pradipto (guitar) Widan Mosas (drum). Samsara menggabungkan beberapa unsur musik seperti jazz, pop, dan elektronik yang cukup easy listening. Mereka pun telah mengagendakan akan segera menggarap EP pertamanya untuk diperdengarkan pada kahalayak lebih luas.

Bagaimana perjalanan musik Samsara sejak awal pembentukannya?
Dari tahun 2015 sih awal pembentukannya, yang awalnya dari chit chat biasa aja terus merekrut beberapa personil lain dan akahirnya mereka mau dengan konsep yang udah bikin. Terus sempat ada personil awal yang keluar sampai sekarang dengan formasi sudah lima orang lagi baru pakai nama Samsara. Kalau dari nama Samsara itu sendiri, kita memilih nama itu awalnya dari arti bahasa Sansekerta, yang artinya telah lahir kembali dan bisa dibilang re-born lah.

Sejak pembentukan dengan nama Samsara, kalian sudah garap materi apa saja?
Sejauh ini baru single sih yang judulnya “Ease Your Mind”, dan di Youtube kita ada satu judulnya “First Branch” yang merupakan jamming session kita. Tapi selain itu beberapa materi lain sekitar 6 lagu sudah siap. Jadi untuk yang video jamming session itu, adalah jamming pertama kali yang benar-benar kita lakuin dengan enjoy banget.

Kalian serupa dengan musik Tame Impala. Sebenarnya genre apa musik kalian?
Kalau dibilang kaya Tame Impala terlalu signifikan ya. Kita sebenarnya ingin mencoba jauh lebih dari musik Tame Impala. Ya, walau kita suka musik yang sama tapi kita juga coba ingin mengeluarkan kesukaan kita masing-masing di Samsara. Tapi, kalau misalkan dibilang genre mungkin kita Space Pop ya karena kita mencoba suara-suara yang aneh untuk musik kita. Mungkin bisa dibilang lumayan baru lah ya, untuk scene Indonesia gitu.

Lalu musik Space Pop apa saja yang kalian jadikan referensi?
Kita banyak mengambil beberapa musik seperti Alan Parson Project, Air, walau bisa dibilang gak Space Pop tapi kita coba combain semua suara itu dengan cara yang dinamis. Kita juga gak mencoba untuk terlalu tematik dalam bermusik kaya, dan lagu punya juga gak terlalu banyak ngedrop suatu tema lebih ke bebasin aja sih. Jadi nanti yang bakal kita rilisin di EP kita itu dari lagu pertama sampai akhir semacam perjalanan gitu dan bagaimana kita mengintropeksi diri kita masing-masing. Jadi mungkin dibilang tematik, ya yang ada di diri sendiri para personil Samsara aja sih.

Pesan implisit yang ingin disampaikan dalam materi kalian ini apa sebenarnya?
Jadi kita pengen pendengar nikmatin musik kita itu kaya nikmatin dirinya sendiri. Misalkan kaya dari enam lagu dari kita, pasti liriknya itu beda semua kan kaya cinta, persahabatan, dan ada fuck education gitu lah buat ngomongin tentang politik gak penting gitu juga ada. Ya kaya kita bilang tadi, lebih ke kesadaran diri sendiri dan lingkungan aja sih sebenarnya musik kita.

Seberapa yakin kalian dengan genre Space Pop yang berkarakter psychedelic dan bersanding dengan band baru lainnya?
Sebenarnya kita proud apa yang sudah kita bikin sendiri sih dan psychedelic itu terlalu berat ya. Karena kalau dibilang kaya psychedelic itu bikin kita kaya tematik banget. Sebenarnya kalau ngomongin genre kita itu cair aja, terserah orang mau bilang musik kita apa. 

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner