Karya-Karya Inovatif Mocca

Karya-Karya Inovatif Mocca

Siapa yang tidak tahu Mocca? Band yang terbentuk sejak tahun 1999 ini sudah sangat dikenal oleh kebanyakan pecinta musik tanah air. Band yang banyak terpengaruh oleh aliran musik swing, bossa nova, Swedish pop, dan jazz ini seringkali membawa kejutan. Mereka penuh dengan ide-ide kreatif dan berbalut inovasi yang segar. Tentu, apa yang dilakukan Mocca sudah seharusnya dilirik oleh musisi maupun band lain, agar skena musik di Indonesia semakin berkembang dan variatif. Kali ini, saya merangkum beberapa inovasi Mocca yang unik dan kreatif untuk disimak.

Flexi Disc “When We Were Young”

Ada yang terbaru dari Mocca di Bulan November lalu. Jika band lain merilis lagu-lagunya melalui format kaset, CD, atau piringan hitam, Mocca berinovasi dengan cara yang unik dan belum mainstream di Indonesia. Mereka merilis lagu “When We Were Young” yang berkolaborasi dengan Vicky Mono dalam format flexi disc. Bagi yang belum familiar dengan istilah ini, flexi disc serupa dengan piringan hitam yang berukuran kecil seperti 7 inci, diputar menggunakan turntable, tapi yang paling berbeda adalah bahan yang digunakan, yaitu menggunakan lembaran kertas fleksibel. Ini adalah gebrakan terbaru dari Mocca dan patut diacungi jempol, karena inovasi rilisan berupa flexi disc belum menjadi budaya yang biasa diciptakan oleh musisi Indonesia.

3D Sound - Binaural Recording “Me and My Boyfriend”

Mocca mengunggah satu video di bulan April lalu melalui kanal YouTube resmi Mocca Band. Inovasi yang mereka suguhkan kali ini adalah sebuah 3D Sound Binaural Recording dari lagu “Me and My Boyfriend” secara live. Dengan menggunakan headphone, tiap pendengar 3D Sound Binaural Recording ini akan dibawa ke satu pengalaman baru, di mana seolah-olah kita berada dalam satu studio yang sama bersama Mocca. Suara yang terdengar pada 3D Sound Binaural Recording ini sangat jernih dan nyata. Kita dapat mendengar ketika para personil sedang berjalan, bicara dari jarak jauh, bahkan berpindah-pindah posisi kemanapun mereka bergerak. Suara yang ditangkap pada telinga kita pun akan berubah mengikuti posisi dari para personil Mocca.

Album Kolase Tiga Dimensi Home

Tak melulu mengenai isi, packaging pun tak luput dari perhatian Mocca. Pada album Home (2014), Mocca mengemas album mereka menjadi satu kolase tiga dimensi. Album ini dapat dirakit hingga akhirnya membentuk sebuah rumah kecil beserta atap segitiga. Tak berhenti disitu, album ini dapat dibuat lebih hidup lagi dengan menggunakan aplikasi Augmented Reality. Aplikasi ini dapat diunduh di smartphone. Cara menggunakannya adalah aktifkan aplikasi ini, arahkan kamera smartphone pada rumah kecil buatan Mocca, lalu akan terlihat gambar yang tampak nyata, keluar dari kemasannya.

Konser Rahasia di Google+ Hangout

Pada tahun 2012, Mocca sempat mengadakan “konser rahasia”, di mana penonton yang datang hanya 400 orang dengan tempat yang juga dirahasiakan. Namun, Mocca tak membuat penonton lain berkecil hati. Memanfaatkan platform Google+ Hangout, Mocca membuat penonton yang tak hadir pada konser tersebut dapat tetap menonton mereka melalui live streaming. Para Swinging Friends diharuskan memiliki akun Google, menambahkan Mocca pada akun Google+ mereka, dan tinggal menunggu Mocca perform di waktu yang sudah ditentukan.

Album Pop-Art Friends

Bagi teman-teman yang sangat menyukai Mocca, rilisan pertama dari album Friends (2004) adalah salah satu aset yang sangat berharga. Bagaimana tidak, rilisan ini menyertakan pop up dari para personil Mocca dan hanya dicetak sebanyak 500 buah. Hal tersebut disebabkan karena bagian percetakannya menyerah. Akhirnya, rilisan yang beredar di pasaran adalah rilisan album Friends yang biasa. Sangat sedikit orang yang memiliki album ini, sampai-sampai personil Mocca sendiri hanya mendapatkan satu copy.

Foto: Mocca Official dan FFWD Records

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner