CD Review : Rentetan Kekacauan Berbalut Kegelapan, Ada Dalam Album Penuh Deadly Weapon

CD Review : Rentetan Kekacauan Berbalut Kegelapan, Ada Dalam Album Penuh Deadly Weapon

Jika mengidamkan paket musik kacau nan bising yang lengkap, ‘Disilussional Blurs’ sangat direkomendasikan.

Akhirnya, musik cadas Indonesia kembali bergemuruh dengan cukup riak oleh kemunculan album milik band asal Kota Yogyakarta, Deadly Weapon bertajuk Disilussional Blurs . Dirilis oleh salah satu label cadas bernama Rottrevore records, 16 lagu didalam album ini layak mendapat predikat Grindcore yang gelap dan ‘kacau’ pastinya.

Mengapa kata ‘kacau’ penting untuk dinobatkan pada grup yang beranggotakan Jay (vokal)
Arya (drum), dan Sandra (Bass) ini, karena memang begitu adanya. Musik yang mereka hadirkan secara garis besar berada di jalur Grindcore, namun mereka mengemasnya cukup apik dimana ada berbagai unsur yang jarang ditemui pada musik Grindcore umumnya, seperti ketukan kencang Hardcore Punk, kegelapan ala Black Metal/Post-Metal, hingga Old School Death Metal. Terdapat 16 lagu yang dimasukan dalam album Disilussional Blurs, dan kesemuanya memiliki hantaman yang cukup keras selayaknya rentetan senjata mesin dengan tempo yang kuat dan padat, tanpa henti membising dikuping pendengar musiknya. Terlepas dari itu, tampilan cover artwork yang dikerjakan oleh Yudha Matirasa ini cukup menggambarkan bagaimana musik mereka. Serasa ketika menikmati alunan cadas yang ditawarkan oleh Deadly Weapon, suasana seketika dibuat cukup ramai oleh kekacauan di berbagai arah, terlebih pada track ke-14 mereka mengcover lagu milik Refuse berjudul “New Noise”. Kurang ‘kacau’ apalagi persembahan dari Deadly Weapon dalam album ini, sampai-sampai mereka juga sempat menjadi opening act dari grup Grindcore/noise asal Singapore bernama Wormrot di Indonesia.

Singkat cerita, musik Deadly Weapon dengan album Disilussional Blurs ini sangat direkomendasikan bagi pendengar musik cadas, beberapa band yang patut disbandingkan dengan karya musik mereka diantaranya seperti Terrorizer, Wormrot, atau Hurt’Em yang memiliki nuansa yang tak jauh berbeda.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner