Besarnya Pengaruh Musik Bagi Remaja

Besarnya Pengaruh Musik Bagi Remaja

Penelitian membuktikan bahwa musik, sangat mempengaruhi perkembangan IQ (Intelegent Quotien) dan EQ (Emotional Quotien). Seorang remaja yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan remaja yang jarang mendengarkan musik. Grace Sudargo, seorang musisi dan pendidik mengatakan, “Dasar-dasar musik secara umum berasal dari ritme denyut nadi manusia sehingga ia berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, bahkan raga manusia.

“Musik sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Musik memiliki 3 bagian penting yaitu beat, ritme, dan harmony”, demikian kata Ev. Andreas Christanday dalam suatu ceramah musik. “Beat mempengaruhi tubuh, ritme mempengaruhi jiwa, sedangkan harmony mempengaruhi ruh”. Musik memang banyak mempengaruhi hidup manusia. Menjadi komoditi bisnis, pengungkapan perasaan atau hanya sebagai hiburan semata. Termasuk kondisi psikologis.

Contoh paling nyata bahwa beat sangat mempengaruhi tubuh adalah saat konser musik rock. Bisa dipastikan bahwa tidak ada penonton maupun pemain dalam sebuah konser musik rock/metal yang tubuhnya tidak bergerak. Semuanya bergoyang dengan dahsyat, bahkan cenderung lepas kontrol.

Kita masih ingat dengan “head banger”, suatu gerakan memutar-mutar kepala mengikuti irama music rock/metal yang kencang. Dan tubuh itu mengikutinya seakan tanpa rasa lelah. Jika hati kita sedang susah, cobalah mendengarkan musik yang metal, yang memiliki irama (ritme) yang dinamis. Perasaan kita akan lebih enak dan enteng. Bahkan di luar negeri, pihak rumah sakit banyak yang mengeluarkan kebijakan harus memperdengarkan musik untuk membantu penyembuhan para pasiennya. Itu suatu bukti, bahwa ritme sangat mempengaruhi jiwa manusia. Sedangkan harmony sangat mempengaruhi ruh. Tapi apakah efek yang bisa didapat jika mendengarkan musik cadas, seperti rock atau metal?

Selama ini, banyak orang mengaggap metal adalah musik orang-orang frustasi atau depresi. Musik cadas ini juga dianggap mendorong para remaja untuk selalu berontak pada orang tua. Metal dan rock equal putus sekolah dan masa depan suram. Singkatnya, metal tidak berdampak positif.

Jika anda setuju dengan anggapan diatas, siap-siaplah kecewa. Sebuah studi yang dilakukan Stuart Cadwallader dan Jim Campbell dari National Academy for Gifted and Talented Youth University of Warwick di Coventry, Inggris, mengatakan sebaliknya. Musik metal atau rock malah memberikan dampak positif bagi para remaja.

Mereka melakukan survey ini pada lebih dari 1000 murid berumur 11 hingga 18 tahun di Inggris. Survey ini juga menunjukkan kalau penggemar metal tidak sepenuhnya bermasa depan suram. “Selama ini, banyak anak pandai dikaitkan dengan musik klasik dan kutu buku. Ini stereotype yang salah. Kami melihat satu grup, malah terasa lebih stress dengan musik klasik dan buku. Mereka menghilangkan stress itu dengan metal,” ujar Cadwallader.

Image: Stuff.co.nz & huffpost.com

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner