• GRAUSIG

GRAUSIG

Tahun 2011 lalu band Death Metal asal Jakarta GRAUSIG untuk pertama kali tampil di depan publik setelah vakum selama 11(sebelas) tahun, tampil pada acara peringatan/charity terhadap Bobby (mantan Bass player GRAUSIG era mini album/Ep “ Feed The Flesh To The Beast”1996) yang meninggal akibat sakit yang dideritanya. Saat itu GRAUSIG tampil dengan formasi : James (vocal), Ricky (guitar), Denny (guitar) dengan kolaborasi dengan mantan personil GRAUSIG terdahulu yaitu : Jorghi (bass) serta pendiri sekaligus mantan personil GRAUSIG yaitu : Yaya Wacked (guitar). Formasi di atas merupakan awal dari “Kebangkitan Kembali” GRAUSIG pada scene Underground / Death Metal Indonesia saat ini. Walaupun formasi tersebut tidak bertahan lama, GRAUSIG tetap melanjutkan agresinya dengan memenuhi banyak Undangan Gigs untuk tampil dengan formasi : James (vocal), Ricky (guitar) , Denny (drum) serta Ewin (bass, ex : Siksa Kubur, Extracensory), perekrutan Ewin pada posisi Bass Player menambah tenaga/amunisi bagi GRAUSIG sendiri yang bersiap untuk merilis sebuah mini album/Ep pasca album-album sebelumnya. Setelah merilis Mini Album/Ep “ IN THE NAME OF ALL WHO SUFFERED AND DIED ” di tahun 2013 yang berisikan 4 (empat ) buah lagu yang diambil dari album-album sebelumnya dan di arransemen ulang ditambah 1 (satu) buah lagu baru, kedua personil GRAUSIG yaitu : James (vocal) dan Budi Ridwin (guitar) pada akhir tahun 2013 lalu mengundurkan diri dikarenakan perbedaan konsep serta misi yang tidak lagi sejalan dengan misi dan visi GRAUSIG ke depannya. GRAUSIG yang dibentuk pada tahun 1989 di Jakarta oleh Yahya Wacked (ex-vocalist awal group band “Sucker Head”). Kata “GRAUSIG” diambil dari bahasa Jerman yang berarti “menyeramkan” yang pada akhir tahun 2013 hanya menyisakan Ewin (bass & backing vocal) serta Denny (drums) keduanya tetap bertahan dan membuat materi untuk album GRAUSIG selanjutnya, untuk memenuhi undangan-undangan untuk tampil di beberapa kota di Indonesia GRAUSIG terpaksa tampil dengan personil tamu/additional pada posisi Vokal dan Guitar. Akhirnya pada awal tahun 2014 bergabunglah Ivan ex-Defeating (guitar) dan sempat bergabung Nanang ex-Hard To Kill (vocal) dengan formasi ini proses pembuatan lagu untuk materi album selanjutnya semakin mengalir dan merubah konsep musik sebelumnya untuk kembali kepada akar musik GRAUSIG itu sendiri yaitu ekstrim musik yang mengandalkan speed/kecepatan dengan ritme bernuansa/harmoni Old School Death Metal. Sebelum direkam GOD’S REPLICATED – single CD ini pada bulan Juni 2014 Nanang (vocal) mengundurkan diri dan digantikan dengan Phuput (ex-Burial & Krematis) pada vocal. GOD’S REPLICATED – single CD hanya memuat 3 (tiga) buah lagu yang masing-masing berjudul : - God’s Replicated - Sampah Moralitas Dimensi “Kedua lagu baru tersebut bertemakan tentang ketamakan/kesombongan manusia yang menjadikan dirinya sendiri sebagai replica dari Tuhan, sehingga menginginkan semua orang me-nuhan-kan dirinya” Serta 1 (satu) buah lagu berjudul “ - Beat The Bastard, yang di cover dari sebuah band Punk asal Amerika “The Exploited” GOD’S REPLICATED – single CD ini dirilis sebagai bentuk pemberitahuan kepada khalayak luas tentang seperti apa musik GRAUSIG di tahun 2014 yang merupakan benang musik GRAUSIG di Album Penuh / Lp di tahun 2015 nanti Single CD GOD’S REPLICATED yang dirilis pada tahun 2014 lalu merupakan sebuah “announce” dari GRAUSIG untuk berbagai hal, antara lain “announce” tentang keberadaan serta formasi GRAUSIG terkini, terlebih juga “announce” mengenai format music Death Metal seperti apakah yang GRAUSIG suarakan di era ini yang akan ditumpahkan ke dalam Full Album / Lp bertitel “DI BELAKANG GARIS MUSUH”. Full Album / Lp “ DI BELAKANG GARIS MUSUH “ ini akan memuat 9 (Sembilan) lagu yang mayoritas berlirik bahasa Indonesia, pemilihan penulisan lirik Bahasa Indonesia bertujuan agar makna dari masing-masing lagu dapat lebih dimengerti dan dipahami oleh pendengar di Indonesia pada umumnya walapun tidak menutup kemungkinan Full Album / Lp “ DI BELAKANG GARIS MUSUH “ ini akan didedarkan pula di luar Indonesia nanti. Proses pengerjaan Full Album / Lp “ DI BELAKANG GARIS MUSUH ” dimulai sejak bulan November 2015 dan selesai pada bulan Januari 2016, yang dilakukan di 2 (dua) studio berbeda yaitu K Studio dan Three Sixty Studio Jakarta, Formasi dalam pengerjaan album ke 4 GRAUSIG “Di Belakang Garis Musuh” ini adalah Phuput (vocal), Ivan (guitar), Ewin (bass & back. vocal) serta Denny (drum), namun tepat sebelum album ini dirilis Ivan (guitar) mengundurkan diri dari GRAUSIG, atas dasar tersebut maka direkrutlah Alan (guitar) sebagai penggantinya. . GRAUSIG adalah : Phuput (Vocal) Alan (Guitar) Ewin (Bass & back. Vocal) Denny (Drums) DISCHOGRAPHY - Feed The Flesh To The Beast – Ep. On Cassete. Graveyard Prod (1997) Colours Prod (Re-Release version 1998) - Abandon, Forgotten and Rotting Alone – Lp.On Cassete. Independen Records/Aquarius Musikindo (1999) - In The Name Of All Who Suffered And Died – Ep. CD Self Release (2013) - God’s Replicated – Single. CD Self Release (2014) - Feed The Flesh Who Suffered And Died – Compilation on Cassete. Zim Zum Prod (2015) - Di Belakang Garis Musuh – Lp. CD Majemuk Records (2016) Untuk informasi mengenai GRAUSIG silahkan hubungi : GRAUSIG management Mobile : 081280400850 E-mail : grausigmanagement@gmail.com http ://www.grausig.net

MEMBERS

Denny

Drums

Phuput

Vocal

Ipay

Guitar

Mame

Guitar & Backing Vocal

Ewin

Bass & Backing Vocal

SONGS

  • Doktrinasi Cacat Temporer

  • Di Belakang Garis Musuh

  • Doomsday

Website ini hanya diperuntukkan bagi Anda yang berusia 18 tahun ke atas.