• GERRAM

GERRAM

GERRAM adalah sebuah proyek musikal keras asal Palembang, Sumatera Selatan. Nama GERRAM diambil dari kosakata Bahasa Indonesia yaitu: geram (ge·ram / adj marah sekali; gemas) yang dimodifikasi dengan dua huruf “R” sebagai penegasan. Berdiri pada pertengahan 2011 atas prakarsa dari Abim Fakhri Saleh (gitar) dan Marito Albi (vokal) serta Irwandra Septiady (drum) dari yang setelah beberapa kali sesi jamming, mengajak Rinaldy Putra (bass) dan Rio Falenta (gitar) untuk melengkapi formasi utuh mereka pada saat itu. Namun di tengah proses penggarapan materi 12 (dua belas) lagu untuk album penuh perdana mereka, pada April 2013, Marito Albi (vokal) memutuskan untuk mundur dikarenakan kesibukan pekerjaannya. Maka dari itu, GERRAM yang tidak ingin berlama-lama pada kelowongan di salah satu lini dikarenakan harus segera memasuki tahap rekam materi untuk album penuh perdana mereka, harus segera mencari penggantinya. Kemudian masuklah Dimas Subhakti untuk mengisi posisi vokal. Proses rekam yang panjang namun menyenangkan tersebut pun akhirnya selesai pada Desember 2013 dengan menyisakan proses pemolesan akhir untuk finalisasi materi yang selesai pada Februari 2014 sebelum masuk ke tahap replikasi cakram padat yang dirampungkan pada Maret 2014. Album penuh perdana GERRAM yang diberi tajuk “Genderang Bencana” pun akhirnya dirilis pada 10 Desember 2014. Berisikan dua belas materi berbahaya. Dari segi lirik, GERRAM menggunakan Bahasa Inggris dan Indonesia. Untuk tampilan luar (ilustrasi, tata letak, dan rancangan kemasan) dipercayakan kepada Hand of GOORM dengan manis, megah, nan rancak, namun tidak menghilangkan esensi gelap dan kelam yang ingin ditonjolkan oleh GERRAM. Dua tahun setelah rilisnya album perdana "Genderang Bencana", kemudian pada 28 Oktober 2016 silam, GERRAM berinisiasi untuk melepaskan single yang merupakan materi baru dari rilisan yang akan datang dan diberi tajuk "Rona Lara". "Rona Lara" adalah sebuah tajuk tentang kenangan akan kebersamaan dan kegelisahan dalam kesendirian. Dalam penulisannya, Rona Lara dilatarbelakangi oleh pertemuan dan kehilangan yang tak dapat ditampik setiap insan kehidupan. Sesak yang terus mendesak untuk segera ditumpahkan, "Rona Lara" memprosakan melankolia dari realita yang begitu menyakitkan. Entah mengapa, mungkin laras "Rona Lara" ini begitu terkutuk karena setelah rampungnya dari dapur rekaman hingga menjelang pengambilan gambar untuk video klip "Rona Lara", Rinaldy Putra (bass) berkeputusan untuk mundur dan tidak dapat melanjutkan perjalanan bersama GERRAM dikarenakan adanya rencana lain diluar dari kegiatan bermusik. Tidak ingin terus hanyut dalam kehilangan, Abim Fakhri (Gitar), Dimas Subhakti (Vokal), Irwandra Septiadi (Drums), dan Rio Falenta (Gitar) mencoba untuk meneruskan semangat, sehingga masuklah Imam Abdurrahman untuk mengisi posisi bass. GERRAM memainkan gaya musik yang dominan cepat, tegas, dan lugas khas Hardcore Punk, dengan mengambil ketukan D-Beat di beberapa lagu, dibalut dengan sound gitar berat dan alunan riff yang suram, serta geraman vokal nan meraung-raung sebagai luapan kemarahan. Menjadikan GERRAM sebagai wadah penumpahan ekspresi emosional akan sajian sisi kelam kehidupan yang mencakup sosial, budaya, politik, industri, dan media arus utama yang semakin menyebalkan di segala lini. Salam Kelam dari GERRAM…

MEMBERS

Dimas Subhakti

Vocal

Abim Fakhri Saleh

Guitar

Rio Falenta

Guitar

Imam Abdurrahman

Bass

Irwandra Septiadi

Drum

SONGS

  • Tiga Pilar Iblis

  • Rona Lara

  • Eschatos

Website ini hanya diperuntukkan bagi Anda yang berusia 18 tahun ke atas.