Starwick Siap Meluncurkan Enam Track Bertenaga Dalam Mini Albumnya

Starwick Siap Meluncurkan Enam Track Bertenaga Dalam Mini Albumnya

Sumber foto : press release Starwick

Starwick mengemas ke enam track dalam mini albumnya dengan distorsi rapat, bertenaga, dan ketukan yang (menurut istilah yang mereka tuturkan) catchy nan young-ish. 

Terbentuk sejak tahun 2004, nama band Starwick, kerap dikenal sebagai salah satu kompatriot geek rock Jakarta, yang lama tak terdengar suaranya. Sampai akhirnya kuartet yang terdiri dari formasi Dindin (gitar vokal), Arvi (bass), Arman (gitar), dan Anto (drum, vokal) ini, kembali dengan sebuah debut mini albumnya, berisi enam track lagu, yang berisikan rangkuman perjalanan Starwick selama lebih dari satu dekade berdiri ini.

Secara komposisi musik, Starwick masih mengemas distorsi rapat, dengan ketukan yang (menurut istilah yang mereka tuturkan) catchy nan young-ish. Hal itu dituangkan dalam mini album mereka, yang sebelumnya, materi mini album ini telah mereka sebar di beberapa kompilasi, bahkan situs-situs media sosial sejak 2004-2012. Beberapa materi lama itu kini bertemu dengan sejumlah materi baru, dalam sebuah “rumah” bernama Picture of Tomorrow.

Dilansir dari rilisan pers yang DCDC terima, yang diwakili oleh Dindin menuturkan jika sebenarnya sejak 2011 sampai 2013 itu, mereka terus melakukan proses recording, tapi memang belum dapat timing yang pas, sehingga hanya lagu “Just Fair”, yang bisa diselamatkan, dan kemudian menjadi rilisan Bah! Records (A Typical Moment You Would be Happy to Put on Repeat Compilation, 2012). Hutang rekaman yang sempat terbengkalai pun dilanjut dua tahun setelahnya. Namun masih menjumpai kendala, dan proses rekaman pun dimulai kembali pada 2017.

Untuk penggarapan mini album ini sendiri, ada Ario Hendarwan (The Adams) yang menjadi mixer merangkap produser, mendampingi empat personel Starwick. Ada juga nama Rully Pratama Putra, Gigih Suryoprayogo (The Adams), dan Pandu Fathoni (The Adams, Morfem), yang menjadi sound engineer, selama proses rekaman berlangsung di Studio Ario Bekasi and Studio Teras Belakang Tangerang. Sedangkan untuk proses mastering dikerjakan oleh Steve Corrao di Sage Audio, Nashville, Tennessee, Amerika Serikat.

Masih dilansir dari rilisan pers yang DCDC terima, untuk tema yang diangkat dalam mini album Picture of Tomorrow ini, lebih dari separuhnya adalah tema sosial ketimbang personal. Sedangkan judul Picture of Tomorrow ini diambil dari momen letihnya pulang kerja, yang kemudian sirna karena keceriaan anak di rumah. Lewat lagu ini mereka hendak berpesan kalau masa depan harus lebih baik. Mini album ini kemudian jadi penegas kalau kuartet yang senang disebut sebagai kelompok rock senang-senang ini masih ada dan terus berkarya. Tak cukup di debut Picture of Tomorrow, karya mereka pun akan dihadirkan lagi lewat mini album sequel yang akan digarap kemudian.

Hal ini menurut Dindin, konsepnya memang double EP (mini album-red), dengan lagu-lagu lama di EP pertama, dan lagu baru di EP kedua. Jadi target jangka pendeknya adalah perekaman lagu-lagu baru, untuk materi EP kedua.  Album yang covernya digarap oleh Ridwan Rau-Rau, dan lay out oleh Eko Siswanto ini pun akan dirilis pada 21 April 2018 mendatang dalam format cakram padat. Enam track yang penuh tenaga dengan kisah panjang pantang menyerah ini pun siap terhantar ke telinga kamu. Jadi, siap untuk ber-geek rock lagi?

BACA JUGA - Gerombolan Setan Kecil Jakarta Siap Rusuh dengan Album Perdananya

View Comments (1)

Comments (1)

  • starwick
    starwick
    11 Apr 2018
    thanks!
You must be logged in to comment.
Load More

spinner