Simak Suguhan Lagu-Lagu Atmosferik di Album Baru Reruntuh
Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Reruntuh
Album ‘Water Will Find Me’ dari Reruntuh berisikan delapan trek atmosferik lintas genre; folk, ambient, hingga post-rock yang ditulis, direkam dan diproduseri oleh Eky Rizkani (Reruntuh) sendiri
Eky Rizkani adalah Reruntuh, dan sebaliknya, Reruntuh adalah Eky Rizkani. Memilih monikernya dengan nama Reruntuh, Eky mengerucutkan segala kreasi bermusiknya lewat wadah musikalnya ini. Perjalanan musiknya dimulai dari tahun 2019 lewat album penuh pertama yang berjudul Runtuh Tumbuh; sebuah album ambient-folk yang berisikan 9 lagu. Reruntuh lalu merilis sebuah mini album berjudul Learning How Not to Die pada tahun 2021.
Selang satu tahun dari itu Reruntuh kembali hadir lewat album keduanya yang berjudul Water Will Find Me, yang mengedepankan eksplorasi dari musik folk, rock dan ambient. Perilisan album keduanya ini menjadi sesuatu yang special buat Eky, di mana hal tersebut dia realisasikan pada hari Sabtu, 6 Agustus 2022 yang menjadi hari istimewa bagi Reruntuh. Pada tanggal tersebut Reruntuh merayakan perilisan album barunya yang berjudul Water Will Find Me lewat sebuah pertunjukan yang digelar di Gudskul Ekosistem, Jagakarsa. Pada gelaran tersebut Reruntuh akan memainkan materi album barunya secara penuh, juga beberapa lagu dari album pertamanya. Makin bertambah menarik ketika gelaran tersebut juga menampilkan pameran seni visual interpretasi album Water Will Find Me, hasil kolaborasi Reruntuh dengan filmmaker, fotografer asal Jakarta, Ace Raden D, dan seniman visual dari Bandung, Jasmine Kane.
Lebih jauh berkisah tentang Water Will Find Me, album ini berisikan delapan trek atmosferik lintas genre; folk, ambient, hingga post-rock, yang ditulis, direkam dan diproduseri oleh Eky Rizkani (Reruntuh) sendiri, di mana album ini mulai direkam pada bulan Desember 2019, dan selesai diproduksi pada awal tahun 2022. Seluruh instrumen dan vokal dimainkan dan dinyanyikan oleh Eky Rizkani, kecuali drum (dimainkan oleh Ananggadipa Ganeswara (lagu “Retak/Ruak”) dan Dimas Poncodiwiryo (lagu “Dan Terang”, “Menjadi Deru, Menjadi Debu”, dan “Everything At Peace”), serta dan gitar bass (dimainkan oleh Johanes Abi (lagu “Dan Terang”, “Menjadi Deru, Menjadi Debu”, dan “Everything At Peace”). Proses mixing dan mastering juga dikerjakan oleh Johanes Abi.
Comments (0)