Setengah Dekade di Arus Utama, Wizzy Tebar Personanya di Ranah ‘Indie’

Setengah Dekade di Arus Utama, Wizzy Tebar Personanya di Ranah ‘Indie’

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Wizzy

Alih-alih dilumpuhkan oleh keadaan, Wizzy lebih memilih untuk mengajak dirinya meneropong dengan perspektif lain. Kini, ia meneruskan ajakan tersebut kepada khalayak luas melalui single terbarunya, “The Light”

Lima tahun menjalani karir bermusik di arus utama, Wizzy, seorang penyanyi, penulis lagu dan multi-instrumentalis dari Surabaya kemudian mencoba belantara baru kala memutuskan untuk bergerak secara independen, setelah sebelumnya berada di bawah naungan label dan manajemen arus utama selama lebih dari setengah dekade.

Tahun 2020 yang banyak orang identikan dengan ‘tahunnya bencana’ bagi musisi, namun hal tersebut jadi catatan tersendiri bagi Wizzy. Alih alih berpangku tangan dengan kondisi yang terjadi, Wizzy memilih untuk menjadikan tahun tersebut satu hal monumental lewat jalan baru yang dia pilih, jalur terjal arus independen, lengkap dengan serangkaian pola kreasi seru yang mungkin sebelumnya tidak dia tuangkan kala masih berkutat di arus utama.

Satu tahun berproses, akhirnya tahun 2021 ini dia memberanikan diri membuka halaman pertama dengan sebuah single yang berjudul “The Light”.  Secara garis besar, musiknya berputar di sekitaran ranah R&B dan neo-soul dengan beragam pendekatan electronic, atau menurut istilah yang dipaparkan dalam siaran persnya Wizzy menganalogikan musiknya seperti karakter seseorang yang apa adanya, simpatik, namun tak akan segan melontarkan “persetan” dengan senyuman kepada siapa saja yang membutuhkannya.

Ia menganggap We Are King, Erykah Badu, Solange, The Internet dan FKA Twigs sebagai sosok yang paling mempengaruhi perspektif kreatifnya . Di samping itu, baru-baru ini ia terhasut oleh tata suara modular berkat Floating Points. Untuk pertama kali dalam hidupnya, kini Wizzy akan memusatkan diri menikmati kebebasan barunya dan membagikan pengalaman tersebut melalui garapan-garapan anyar yang tengah digodok, tanpa dibebani ambisi atau ekspektasi apapun selain milik dirinya sendiri.

Tentang hal ini Wizzy menuturkan jika semua orang pasti sedang berjuang di dalam perangnya masing-masing. “Sejatinya, nggak akan ada yang bisa menangin perang tersebut kecuali orang itu sendiri. Cuma kita yang bisa ngatur mau terus-terusan tenggelam dalam gelap, atau bangkit dan jalan dengan penerangan sendiri. Lewat “The Light” , gue ingin menyampaikan bahwa kita selalu bisa punya titik terang sendiri, selama kita mau usaha dan ubah perspektif. Gue yakin, mimpi segila apapun bisa kita capai ketika kita mau menghargai prosesnya dan membawa hati dan pikiran kearah yang lebih baik”, ujarnya.

Ditambahkan pula oleh Wizzy jika masa pandemi dengan segala hingar-bingarnya merupakan a blessing in disguise, walau sejujurnya masih dipenuhi tanda tanya. Mengisolasi diri tidak dipandang sejajar dengan mengisolasi emosi, pikiran dan berkreasi. Alih-alih dilumpuhkan oleh keadaan, Wizzy lebih memilih untuk mengajak dirinya meneropong dengan perspektif lain. Kini, ia meneruskan ajakan tersebut kepada khalayak luas melalui single terbarunya, “The Light”.

BACA JUGA - Amanda Fedora Dedikasikan "Wanderer" untuk Sang Oma dan Seluruh Penderita Alzheimer

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner