Roller Coaster Rasa Laronə Tertuang  di Single Terbarunya

Roller Coaster Rasa Laronə Tertuang di Single Terbarunya

Sumber Foto : Diambil dari rilisan pers Laronə

"Living Room" dari Laronə memiliki makna mendalam dari hanya sekedar ruang tengah yang ada di dalam rumah, dimana seluruh anggota keluarga melakukan kegiatan mereka

Latar belakang terciptanya sebuah lagu tentunya bisa menceritakan tentang apa saja, entah itu menceritakan kisah cinta, momen-momen yang menyenangkan, hingga kisah sedih dalam kehidupan. Laronə adalah salah satu musisi muda Indonesia yang selalu menceritakan momen-momen dalam hidupnya. Hal ini Laronə amini dengan menumpahkan momen tersebut dalam dua single yang dirilis beberapa waktu kebelakang berjudul "Despair (Bandoeng In The Rain)" dan "An Idyllic World".

Kedua single tersebut menjadi penanda dibukanya Trilogi EP Life: Fears + Hopes miliknya. Di akhir tahun ini, penyanyi sekaligus penulis lagu asal Bandung ini kembali dengan single ketiga sekaligus penutup dari EP pertama di Trilogi tersebut. Lagu ketiga ini diberi judul "Living Room" dan dihadirkan oleh Laronə dengan lirik yang eksistensial penuh dengan pertanyaan yang juga merupakan ciri khas dari penyanyi-penulis lagu satu ini.

"Living Room" memiliki makna mendalam dari hanya sekedar ruang tengah yang ada di dalam rumah, dimana seluruh anggota keluarga melakukan kegiatan mereka. Di lagu ini, Laronə ingin menyampaikan suguhan kisah tentang jiwa yang sangat sedih karena terjebak diantara dunia nyata dan khayalan atau imajinasi. Dihadirkan dalam gaya seperti Laronə yang sedang melingkar dan berdiskusi dengan dirinya sendiri, lagu ini juga mempertanyakan akan kebenaran adanya kebahagiaan dan cinta di dunia nyata ini.

Dalam proses kreatif lagu ini, Laronə kembali menggarap seluruh bagian vocal dan liriknya sendirian. Kemudian untuk posisi musik produser diisi oleh Aji Suherri (ASH), Anjuan Julio sebagai gitaris, Ukulele dipegang oleh Zasfa, Sound Engineer Operator oleh Ariesta Ilham Ramadhan dan untuk proses Mixing dan Mastering dikerjakan oleh Canggar Krisnatry di Borland Audiolabs Bandung. Dalam membuat artwork dari lagu ini sendiri, Laronə mengajak pula Hilman Sukmana.

Tak hanya dirilis dalam bentuk lagu secara digital, Laronə juga sudah menyiapkan sesuatu yang spesial untuk lagu "Living Room" ini yaitu sebuah Short Documentary Film. Dengan durasi 8 menit, Short Documentary Film dari ‘Living Room’ ini akan menceritakan tentang kehidupan soliter Mbok Iyem, seorang tukang pijat yang tinggal di rumah sepetak miliknya sendirian tanpa adanya teman, keluarga, atau pasangan selama hidupnya.

Melibatkan beberapa orang yang ahli di bidangnya, film dokumenter pendek ini diproduseri oleh Helena Shafira yang sekaligus merupakan Scriptwriter dari film ini. Posisi Sutradara sekaligus Director of Photography diisi oleh Salsabila Ceva Prasetya, Rinalsa Rosdiana berperan sebagai narator, editor oleh Athaya Tsabita Yordani dan Salsabila, Nisrina Adriyanthi sebagai translator, bidang development diisi oleh Riza Ilyasa dan Supervisor dipercayakan kepada Derry Prananda.

"Living Room" menjadi penutup manis EP pertama dari rangkaian Trilogi EP Life: Fears + Hopes yang akan dirilis oleh Laronə di beberapa waktu mendatang. Ini juga menjadi salah satu bukti keseriusan Laronə untuk terus memberikan karya-karya terbaiknya bagi penikmat musik di Indonesia dan dimanapun berada. Single "Living Room" sudah dapat dinikmati di berbagai platform musik digital dan short movie single ini pun sudah dapat ditonton melalui kanal Youtube Laronə.

BACA JUGA - Simak Ungkapan Arti Cinta Sesungguhnya Katya

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner