Reservoirmeer 1985 Menjabarkan Luar Angkasa Serta Hal-Hal Absurd Lagi Abstrak Dalam Dua Lagunya

Reservoirmeer 1985 Menjabarkan Luar Angkasa Serta Hal-Hal Absurd Lagi Abstrak Dalam Dua Lagunya

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Reservoirmeer 1985

Secara teknisnya, menurut mereka produksi dua lagu ini cukup memakan waktu karena beberapa keterbatasan, serta pergantian personil yang harus memaksa ruang adaptasi baru dari setiap kepala dalam band ini.

Tidak banyak band yang merilis dua buah single dengan waktu yang bersamaan, namun rupanya tantangan tersebut dijawab oleh unit ‘space rock’ asal Purwokerto bernama Reservoirmeer 1985, saat mereka merilis dua buah singlenya yang berjudul “Apollo” dan “Limbo” pada tanggal 12 Januari 2019 kemarin, yang sudah bisa dinikmati di beberapa kanal digital streaming seperti spotify dan lain sebagainya.

Catatan khusus ditujukan untuk lagu “Apollo”, dimana lagu ini sendiri sebenarnya sudah pernah dirilis pada tahun 2017 lalu, namun karena beberapa faktor, termasuk pergantian personil, khususnya vokalis, maka lagu “Apollo” dikemas kembali sesuai dengan tatanan formasi band saat ini. Selain itu, berbeda dengan lagu “Apollo” yang mencoba menembus atmosfir dengan hentakan beat cukup cepat serta alur yang dinamis, lagu “Limbo” dikemas dengan lebih lambat dan mendayu.

Dari rilisan pers yang DCDC terima, secara isian liriknya, lagu “Apollo” banyak berkisah perihal luar angkasa dan segala hal yang berhubungan dengan itu, seperti astronot, roket, dan bahkan melibatkan makhluk extraterrestrial. Sementara untuk lagu “Limbo”, menurut mereka lagu ini ditulis dengan angle yang lebih absurd, melibatkan imaji alam bawah sadar terdalam manusia. Hal tersebut diakui mereka jika dalam setiap penulisan liriknya lebih menonjolkan gagasan yang lebih abstrak dan absurd, sehingga membuka lebar pintu ruang kosong multitafsir pendengarnya.

Secara teknisnya, menurut mereka produksi dua lagu ini cukup memakan waktu karena beberapa keterbatasan, serta pergantian personil yang harus memaksa ruang adaptasi baru dari setiap kepala dalam band ini. Dan dengan rilisnya dua lagu tersebut mereka berharap akan menjadi tonggak terfokusnya kembali tujuan dan target yang akan dicapai oleh band ini.

Dua lagu ini dibuat dan dimainkan oleh Destrians Andarbeni Ma’rufa (vocal), Hendry Ruswindy Asmara (gitar), Dimas Ngesti Nugroho (bass), Fendi Dwi Sakaputra (keyboard), Farobi Fatkhurridho (drum), dan untuk penulisan liriknya ditulis oleh Farobi Fatkhurridho. Sedangkan untuk teknis rekamannya, terutama untuk drum direkam di Dim’s studio, dengan melibatkan Aji Rakhman dari Ignore Record, sebagai orang yang bertanggung jawab untuk urusan mixing dan mastering, serta rilis digital oleh Rvsa Studio. 

BACA JUGA - Gambaran Gaya Hidup Nihilis Coba Diterjemahkan Redam Lewat Album 'Useless'

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner