Pulang Dari Perjalanan Tur, si kelompok ‘Kuya Ngora’ Berakhir di Meja Hijau

Pulang Dari Perjalanan Tur, si kelompok ‘Kuya Ngora’ Berakhir di Meja Hijau

Bahkan sebelum tur mereka baru-baru ini selesai, idealisme Turltes.JR telah dipantau dan di bulan ini akan segera dipertanggungjawabkan oleh para personilnya.

Pada awal 90-an silam, ranah musik bawah tanah Kota Bandung sempat melahirkan satu band yang cukup “keras kepala”, bernama Turtles.JR. Band, yang juga merupakan komplotan si “Kuya Ngora” ini, sampai saat ini masih terus eksis dalam belantikan musik indiependen. Salah dua buktinya adalah karya-karya mereka hingga kini telah menglanglangbuana di beberapa penjuru internasional beserta dengan perjalanan tur yang baru-baru ini telah selesai mereka lakukan.

Sedari 1992 sampai 2018 ini, bukanlah waktu yang singkat bagi Turtles.JR mempertahankan kehadirannya lewat beberapa personil yang telah mengisi relung tubuh band ini. Mereka adalah segelintir musisi Bandung bernama Yoni, Tengkoe, Icha, Badick, dan Adi. Yang juga sempat menyumbangkan energi bermusiknya dalam beberapa album Turtles.JR bertitelkan Die My Girls (Hijau Ent/1997), This Is Fuck Off System (41 Records/1998), Restart the Punk (Kuyangora Records/2004), Bintang Mati (Kuyangora Records/2008), Murder (Kuyangora Records/2013), dan The Best of Turtles Jr (Kuyangora Records/2014) serta juga terlibat di beberapa rilisan kompilasi, baik lokal maupun internasional. Dan sampai hari ini, komplotan ini berdiri dengan tegak oleh empat personilnya bernama Boentar (drum), Boodfuck (vokal), Dohem (bass), dan Buux (gitar).

Selain mengunggulkan produktifitas, band ini pun turut bertandang ke beberapa daerah demi memenuhi rangkaian turnya. Perjalan ini sendiri disebutkan mulai dilakukan sejak 2008, yang setiap tahunnya Turtles.JR melakukan perjalanan tur. Seperti yan baru-baru ini mereka lakukan bertajuk ‘Holiday In The Sun Tour 2018’ ke beberapa daerah di Sumatera Utara, Malaysia, dan Thailand. Sembari membawa bendera DCDC Dream World untuk tahun ini. Dan dari perjalanan ini pula, mereka menggarap sebuah single berjudul “No Bullshit” lewat garapan video dokumentasi saat bertandang ke Malaysia oleh Petet yang sekaligus rekan Turtles.JR dari Medan. Dalam single barunya ini mereka bercerita tentang sosok pejabat parlemen tinggi mengenai umbaran janji-janji palsu, yang semakin lama menjadi keresahan bagi Turtles .JR hingga akhirnya direpresentasikan dalam sebuah garap video klip, yang kini tengah dalam masa persiapan.

Berasal dari issue ini, pihak Pengadilan Musik meminta Turtles.JR bertanggungjawab atas karyanya dihadapan publik. Selama persidangan berlangsung, sesi persidangan akan di ketuai oleh Hakim Man (Jasad), pertanyaan mendalam dari dua Jaksa bernama Pidi Baiq dan Budi Dalton. Namun, Turtles .JR tidak berdiri sendiri melainkan mereka membawa dua pembela disebelahnya bernama Yoga (PHB) dan Badick (Savor Of Filth). Dan acara pun aka diinstruksikan oleh panitera bernama Eddi Brokoli yang dihelatkan pada tanggal 6 April 2018 di Kantinnasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No. 8A, Bandung.

Pengadilan Musik dapat disaksikan secara langsung maupun live streaming. Silahkan kunjungi situs DjarumCoklatDotCom (DCDC) untuk melakukan booking invitation di DCDC Passport atau untuk menyaksikan program ini secara live streaming.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner