Pemuda Harapan Bangsa diseret ke Pengadilan Musik

Pemuda Harapan Bangsa diseret ke Pengadilan Musik

Orkes PHB berdiri pada tahun 1996, tepatnya tanggal 26 Oktober tahun 1996 di kampus STSI yang sekarang berubah nama menjadi ISBI di Bandung. Awalnya, grup orkes ini bernama Doa Ibu Tersayang Kepada Anaknya Tercinta Semoga Selamat Sampai Tujuan. Mengapa tiba-tiba terbentuk grup seperti ini? Awalnya dari satu kelas di program studi Desain Grafis angkatan ‘95 yang berembuk dan membuat sebuah team sepak bola bernama Graphic Design Soccer. Beratus-ratus pertandingan dilewati dengan kekalahan. Sekali pun menang, mereka menang WO. Akhirnya, karena kecewa mereka sepakat untuk gantung sepatu.

Gagal di bidang olahraga, mereka mencoba peruntungan di bidang musik. Kebetulan, saat itu dalam rangka mengisi acara ospek jurusan desain grafis. Momentum itu dimanfaatkan untuk membentuk sebuah band. Saat itu, mereka bingung untuk menentukan jenis musik yang akan dibawakan, Mereka sadar skill bermusik mereka jauh di bawah rata-rata dan cenderung menyedihkan. Adalah Temtem, sang gitaris PHB terdahulu membawa sebuah kaset Pancaran Sinar Petromaks dan mempunyai ide untuk memainkan musik yang sejenis. Ide itu langsung disetujui oleh semua personil dan mereka mulai bertualang di dunia musik orkes. 

Formasi awal adalah Nedi (vokal), Yoga (gendang), Dadi (bass), Dela (gitar) dan Temtem (gitar). Nama Doa Ibu Tersayang Kepada Anaknya Tercinta Semoga Selamat Sampai Tujuan yang dipakai di awal karir ternyata menarik banyak keluhan dari panitia yang menilai nama band mereka terlalu panjang dan banyak menghabiskan lahan pada media promosi. Akhirnya, nama itu diganti menjadi Pemuda Harapan Bangsa atau lebih dikenal dengan singkatan PHB.

Semenjak mereka berdiri, band orkes asal Bandung ini telah merilis tiga album, yaitu Orkesnisasi, Say No To Drum, dan Modal Dengkul. Sebelas tahun tak terdengar dalam proses cipta karya, akhirnya di tanggal 2 April 2019 mereka meluncurkan album terbaru mereka berjudul Tua-Tua Keledai dengan kemasan yang unik. Dalam album ke-empat tersebut, mereka turut menyertakan kopi dan perlengkapan lainnya, seperti tutup galon dan karet pengaman untuk tabung gas tiga liter, sendok plastik dan lain-lain. 

Di album ini, mereka berkolaborasi dengan Vio Sundamanik dan Roysul, serta diiringi oleh ukulele dari Iman Sumargono. Orkes PHB mengharapkan kehadiran album baru ini dapat menjadi pelepas rindu penggemarnya setelah sekian lama vakum. Meskipun usianya telah menginjak dua dekade, Orkes PHB tampaknya tetap bisa mempertahankan eksistensi mereka melalui karya. Melalui keunikan dan kreativitas yang disodorkan kepada para pendengar dan konsistensi mereka bersama musik orkes di tengah gempuran perubahan tren musik, karya mereka akan selalu muncul dan menjadi bagian dari hidup para penggemarnya.

Kembalinya PHB mengundang perhatian dari aparat Pengadilan Musik dan berujung pada panggilan persidangan. Pengadilan Musik adalah salah satu program dari DjarumCoklat Dot Com (DCDC) yang secara rutin mengundang dan mengkaji materi-materi terbaru dari band-band independen tanah air yang aktif dalam membuat karya. Lewat program ini, PHB akan menyandang predikat sebagai Terdakwa, dan harus menghadapi berbagai tuntutan yang dilontarkan oleh Jaksa Penuntut. Jika mereka berhasil berbicara atas nama karya, Pemuda Harapan Bangsa akan bebas dari tuntutan dan materi mereka akan dinyatakan layak untuk dikonsumsi oleh publik.

Pemuda Harapan Bangsa akan diadili di Pengadilan Musik pada 26 April 2019 di Kantin Nasion Rumah The Panas Dalam, Jalan Ambon No. 8A, Bandung. Mereka akan diadili oleh dua Jaksa Penuntut, yaitu Budi Dalton dan Pidi Baiq. Kursi Pembela akan ditempati oleh Eben (Burgerkill) dan Ruly Cikapundung. Pengadilan akan dipimpin oleh seorang Hakim yaitu Man (Jasad) dan jalannya persidangan akan diatur oleh Eddi Brokoli sebagai Panitera.

Pengadilan Musik dapat disaksikan secara langsung dengan melakukan booking passport atau melalui live streaming. Kedua fasilitas untuk menyaksikan Pengadilan Musik tersebut dapat diakses melalui situs DjarumCoklat Dot Com (DCDC).

BACA JUGA - Menikmati Lagu Sedih Dengan Musik Dance-Able Ala NMDN

View Comments (1)

Comments (1)

  • Ryanpratama93
    Ryanpratama93
    25 Apr 2019
    Lur mun rek nntn persyaratan naon wae ?
You must be logged in to comment.
Load More

spinner