Nostalgia Santamonica Dengan Album ‘Curiouser and Curiouser’ Format Piringan Hitam
Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Santamonica
Dalam proses kreasi album Curiouser and Curiouser duet maut ini seolah menerjemahkan ulang tentang musik retrofuturistic yang mencomot dari elemen krautrock dengan polesan psychedelic dan warna pop Jepang.
Ada yang masih ingat dengan duo Santamonica? Duo pop yang terbentuk tahun 2003 oleh Joseph Saryuf (Iyub) yang baru saja kembali dari Jerman dan Anindita Saryuf. Kecintaan mereka terhadap beberapa band yang sama seperti My Bloody Valentine, Cocteau Twins, Air and Slowdive berhasil menemukan titik temu dalam berkarya.
Dalam proses kreasi album Curiouser and Curiouser duet maut ini seolah menterjemahkan ulang tentang musik retrofuturistic yang mencomot dari elemen krautrock dengan polesan psychedelic dan warna pop jepang yang dianamis. Perkawinan itulah yang akhirnya menghantarkan sound experimental yang diramu oleh Joseph berhasil hadir utuh dengan kecakapan Anindita menulis lirik dengan lantunan vokal yang unik. Memang tidak ada formula khusus tentang bagaimana caranya menghasilkan sebuah album yang epic, namun duo pop ini berhasil bersama album “Curiouser and Curiouser”.
Ditahun 2020 mereka kembali merilis album of “Curiouser and Curiouser” dalam kemasan piringan hitam yang dipayungi oleh LaMunai Records termasuk 10 lagu didalamnya. Namun khusus untuk edisi yang secara ekslusif dirilis diJepang mereka menyertakan delapan buah lagu baru. Sedangkan lagu “Wanderlust” yang sekaligus dianggap sebagai penggambaran musik Santamonica sekaligus pernyataan musikalitas mereka kembali hadir dengan sentuhan yang telah diremix. Album re rilis ini akan diproduksi secara terbatas dengan kemasan double marbled vinyl LP.
Comments (0)