Monster Hardcore Surabaya Kembali Muncul, Fraud Lepas ‘Kultur Dogmatis’

Monster Hardcore Surabaya Kembali Muncul, Fraud Lepas ‘Kultur Dogmatis’

Setelah absen 3 tahun tidak merilis apapun, Fraud mengobatinya di 2018 ini dengan merilis single  yang nantinya juga dirilis dalam format fisik dengan jumlah terbatas.

Tiga tahun bukanlah yang singkat dalam absensi merilis karya musik. Namun, selama waktu itu pula Fraud yang mengakui dirinya sebagai monster hardcore asal Surabaya tidak berdiam diri melainkan panggung demi panggung masih kerap mereka hancurkan dengan musiknya. Hingga bergulir sampai 2018, “Kultur Dogmatis” sebagai karya single terbaru dirilis oleh mereka dalam format fisik berjumlah terbatas.

Disebutkan dalam siaran pers yang diberikan. Single “Kultur Dogmatis” ini secara tematik menceritakan tentang kekesalan para personilnya terkait banyaknya pengalihan isu atas kejadian yang sebenarnya melahirkan paradigm berbeda sehingga menimbulkan penderitaan dan perlawanan. Dan secara penulisan lirik, lagu ini ditulis dalam bahasa Indonesia sehingga memudahkan pendengar untuk mencerna isi pesannya.

Sebelum rilisan ini muncul, Fraud terakhir merilis album keduanya pada 2015. Berkat album yang bertitelkan Movement Before Mouthment itu, kuartet ini berhasil menyambungkan nafasnya dan membuat satu penantian bagi kalangan pendengar akan rilisan terbarunya. Dan alhasil, “Kultur Dogmatis” pun lahir dan mengobati akan penantian pendengarnya tersebut.

Secara musikal, lagu ini adalah bentuk pengembangan baru dari Fraud. Beberapa bagian musik yang menghantam, berat dank eras ditonjolkan dalam musiknya yang terpecah di beberapa elemen. Tak cuma dari sound saja, vokal yang lantang dan seakan mewakili rasa kekesalan yang ada dilagu ini dikuakkan dalam sepatah dua patah kalimat spoken word yang juga berbahasa Indonesia.

Di perilisan fisiknya nanti, single ini nantinya dirilis oleh label asal Bandung, Eastern Wolves Music yang juga berkolaborasi dengan Grounderz Records, yang telah banyak merilis album Death Metal lokal. Rilisan ini hanya dicetak dalam jumlah 50 kopy saja dalam format cakram padat (CD).

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner