Menyimak Pengembaraan Rajakelana di Ranah Digital

Menyimak Pengembaraan Rajakelana di Ranah Digital

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Rajakelana

Rajakelana melanjutkan pengembaraan EP Bahadur ke ranah digital, yang juga dikuatkan lewat sebuah video lirik dari lagu berjudul “Culas”.

Sekitar akhir Oktober 2018 lalu, kolektif musik Rajakelana merilis EP berjudul Bahadur, yang dirilis dalam bentuk CD dan kaset. Melanjutkan pencapaiannya pada tahun lalu, Rajakelana melanjutkan pengembaraan EP Bahadur ke ranah digital, dimana debut  mini album self-released dari Rajakelana ini bisa dinikmati di beberapa platform musik digital pada tahun 2019 ini.

Sedikit kilas balik ke beberapa waktu lalu, berita tentang perilisan karya debut dari kelompok musik yang digawangi Teguh Rama (vokal/harmonika), Azi Akhbar (gitar), Daniel Yedija (bas), Naufal Jordie (drum), serta Srikandi Herbatari (live member vocal) ini sebelumnya terselip di akhir video reaksi yang mereka buat di kanal YouTube Rajakelana Official. 

Video yang dinamakan “Rajakelana Aksi Reaksi” tersebut berisi komentar  terhadap lagu “Culas” dari musisi-musisi seperti Rekti Yoewono (The S.I.G.I.T/Mooner), Eka Annash (The Brandals), Anto Arief (70’s OC/ Tulus), Surya Kuya & Bagus Gogon (The Panturas), solois folk Pras, serta Reyhan & Alief (Erratic Moody).

Melanjutkan dari video reaksi tersbebut, Rajakelana menggambarkan juga dengan sebuah video lirik lagu “Culas”, sebagai salam perkenalan mereka. Video lirik ini sendiri dibuat oleh seniman animasi, Fahman Fauzi, dengan mengedepankan artwork yang masih bertema sama dengan artwork mini album Bahadur, karya Lana Syahbani. Seorang seniman visual yang beraliran surrealism.

Lebih jauh tentang lagunya, menurut mereka “Culas” adalah sebuah lagu yang tidak menjadikan seseorang saja yang menjadi subyek, tetapi bisa menjadi introspeksi kepada siapa saja yang mendengarnya, dimana secara artiannya menurut mereka, manusia selalu memiliki sisi baik dan buruk. “Culas” bisa mengingatkan kita semua untuk terdorong untuk tidak menjadi manusia yang culas atau picik.

Lagu yang berada di trek ke-3 dalam mini album Bahadur ini memiliki nuansa rock 70-an yang dibalut nuansa Timur Tengah, dan sedikit bumbu Stoner Rock. Menariknya lagi, trek “Culas” ini juga terdengar spesial karena melewati proses mastering pita analog reel to reel  1/4” oleh Rizal Nasution di Baskin Studio Mastering.

Penasaran? Simak lagu "Culas" melalui kanal YouTube dan platform musik Spotify, iTunes, Amazon Music, serta Deezer. Atau melalui tautan di bawah ini.

Tapi coklatfriends juga jangan lupa membeli rilisan fisik dan merchandise resmi Rajakelana ya. Support your local band!

BACA JUGA - Limpahan Energi dan Passion Dalam Bermusik Dicurahkan 90’s D.O.W.N Party Dalam EP Tough Enough

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner