Membangunkan Kembali Semangat Literasi Lewat Zine

Membangunkan Kembali Semangat Literasi Lewat Zine

Di edisi perdananya, Madzine mengulas berbagai berita maupun opini menarik dari beragam unsur, termasuk musik independen.

Di era sosial media yang kita jalani hari ini, rasanya budaya budaya berkomentar pun turut hidup di antaranya. Sayangnya, komentar tersebut kadang tidak berdasar atau tidak menilisik lebih jauh dari sumber resminya. Keadaan ini memunculkan fenomena di mana minat berkomentar meningkat, tapi berbanding terbalik dengan minat membacanya itu sendiri. Beberapa media pun dirasa kurang kredibel dalam memunculkan berita yang bisa dipertanggungjawabkan, karena hanya menampilkan isi berita yang hanya berupa penggalan cerita tanpa sumber yang jelas. Hal ini riskan untuk menjadi polemik, karena berita yang tidak berimbang.

Keadaan tersebut rupanya disadari oleh orang-orang di balik sebuah media bernama Madzine, yang dengan segala ide kreatifnya menumbuhkan kembali gairah akan dunia literasi itu sendiri. Ini ditegaskan lewat sebuah slogan mereka yang berbunyi “Bring Back Old School Habit, F***ing Scroll Page, dan Mari Membaca”. Slogan ini menjadi relevan dengan budaya era millenial, yang sering memakan mentah banyak berita dalam layar telepon genggamnya.

Madzine seakan mengingatkan kembali akan romantisme kala budaya bawah tanah baru bergeliat, di Bandung khususnya. Sebuah era ketika band-band yang sekarang sudah punya nama besar baru menapaki karirnya di panggung-panggung kecil. Karena belum adanya internet, band-band tersebut melakukan promosi lewat berbagai zine dan newsletter hasil foto copy yang mengulas berbagai pergerakan anak muda, dengan pendekatan bahasa sehari-hari. Meskipun dikemas dengan cara sederhana, namun apa yang mereka tulis dalam zine dan newsletter diambil dari sumber yang terpercaya, lewat sebuah wawancara ataupun riset yang bisa dipertanggungjawabkan.

BACA JUGA - Menghidupkan Kembali Sekte Pemuja Kebisingan Nirvana

Di edisi perdananya ini, Madzine mengulas berbagai berita maupun opini menarik, dari mulai kemeriahan konser Beside, ulasan album Forgotten, sampai mengulas tentang komunitas Drum United. Selain itu, Madzine juga menghadirkan beberapa pelaku ranah kreatif kota Bandung untuk memberikan opininya seputaran profesi yang mereka jalani, dan hal-hal menarik apa saja yang bisa diangkat dalam pergerakan ranah kreatif, juga youth culture yang meliputi musik, clothing line, ataupun banyak lagi hal menarik lainnya.   

Madzine ini bisa didapatkan di banyak studio musik, clothing line/distro, coffee shop, dan music store di kota Bandung. Sedangkan untuk wilayah luar Bandung itu sendiri, Madzine akan hadir di Bukittinggi, Kediri, Makassar, Toraja, Samarinda, Sukabumi , Yogyakarta, Semarang , Bali, dan Jakarta. Atau bisa juga didapatkan dengan registrasi lewat form yang bisa kalian lihat di instagram Madzine @madzineindonesia

 

A post shared by MADZINE (@madzineindonesia) on

Foto diambil dari Instagram Madzine

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner