Mafia Pemantik Qolbu Merilis Dua Buah Lagu Sekaligus Sebagai Single Perdananya

Mafia Pemantik Qolbu Merilis Dua Buah Lagu Sekaligus Sebagai Single Perdananya

Sumber foto : Diambil dari rilisan Mafia Pemantik Qalbu

Lagu berjudul "Rupa-Rupa" dan "Bubatual" dirilis sebagai bentuk representasi band secara menyeluruh, dimana keduanya dianggap berbeda secara sound dan saling melengkapi secara signature bermusik dari Mafia Pemantik Qolbu.

Tidak banyak musisi atau band yang merilis dua buah lagu dalam waktu bersamaan. Satu hal yang rupanya coba dijawab oleh band Mafia Pemantik Qolbu (selanjutnya ditulis MPQ), kala mereka merilis single “Rupa-Rupa” dan “Bubatual”  pada 18 Februari 2019 kemarin. Band yang beranggotakan Abram Dionisius (gitar), Alit Djarot (gitar, vokal), Daniel Hasudungan (gitar, keys), Rakaputra (bass), dan Rakha Agung (drum) ini menuturkan jika alasan diluncurkannya dua lagu tersebut didasari bentuk representasi band secara menyeluruh. Kedua lagu dianggap berbeda secara sound dan saling melengkapi secara signature bermusik, sehingga menggabungkannya justru menjadi relevan.

Band yang memilih musik alternative rock sebagai identitas karyanya ini melakukan prose rekaman di studio musik Starlight, dengan melibatkan Dito Aria, sebagai orang yang bertanggung jawab untuk urusan mixing dan mastering, yang sudah bisa didengarkan melalui berbagi platform music streaming seperti Spotify, Apple Music, iTunes, dan Deezer .

Lebih jauh tentag dua lagu tersebut, menurut rilisan pers yang DCDC terima, lagu “Rupa Rupa” dipilih menjadi single perdana sebagai wujud perkenalan diri MPQ, dengan musik yang cenderung lebih mudah didengar, dibandingkan dengan lagu-lagu MPQ lainnya. Sedangkan untuk lagu “Bubatual” sendiri, menurut mereka lagu ini merupakan lagu ter-'keras' yang mereka miliki. "sayang kalo gak dikeluarin, karena kemungkinan buat bikin lagu kayak gini lagi agak minim", ujar mereka.

Untuk urusan lirik, Alit yang merupakan penulis lagu “Rupa-Rupa” menuturkan jika lagu ini dibuat dengan motivasi dirinya yang ingin membuat lirik yang menyesuaikan musiknya. “yang penting kontekstual sama fluktuasi kunci dan nuansa lagu. Bener-bener ke- trigger sama bass line -nya. Tiba-tiba langsung ketemu melodi vokal dan beberapa penggalan lirik yang cocok", ujar Alit menjelaskan.

Di lain sisi lagu “Bubatual” diambil dari perang bubat, yaitu perang antara Jawa dan Sunda. Untuk hal ini, sang penabuh drum, Rakha mencoba menumpahkan sisi romantis perang bubat dari perspektif Hayam Wuruk, dengan segala kesalahpahaman pernikahan yang terjadi di dalam cerita tersebut.

Sebagai tambahan, lagu “Rupa Rupa” dan “Bubatual” sebelumnya pernah dirilis dalam format live session berjudul 'Practice Room Live Session', yang diunggah via kanal youtube pribadi milik MPQ setahun yang lalu. Khusus untuk lagu “Rupa Rupa” sendiri, lagu ini pertama kali diperdengarkan secara live ketika MPQ tampil pada acara The 7th Music Gallery .

BACA JUGA - Emdisi Hadir Kembali Dengan Lagu-Lagu Protes di EP Povstanie

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner