Lebih Dari Satu Dekade, Akhirnya Don't Look Back Lahirkan Album Perdananya

Lebih Dari Satu Dekade, Akhirnya Don't Look Back Lahirkan Album Perdananya

Sumber foto : Press release Don't Look Back

Album Lekang dan Hilang sebenarnya telah dipersiapkan sejak lima tahun lalu, namun beberapa kendala seputar kepadatan aktivitas dan realita membuat proyek ini baru serius diselesaikan.

Berusia lebih dari satu dekade, membuat sebuah band asal Semarang, Don’t Look Back, ada dalam kematangan secara personal maupun musikal. Hal ini kemudian mereka aplikasikan dalam bentuk sebuah album, yang jika dianalogikan dengan sebuah jargon dari tokoh nasional Tan Malaka, mungkin bisa sejalan dengan kalimat "Terbentur, terbentur dan terbentuk", dengan semua hal yang mereka lewati sampai kabar baik ini disiarkan, tepatnya usai mereka merilis video klip dari single “Lekang dan Hilang” bulan April 2018 kemarin, dan perilisan album perdananya pada Kamis, 18 Oktober lalu.

Sedikit kilas balik pasca kematian War Chaos World (WCW) pada medio tahun 2005, yang menjadi cikal bakal Don’t Look Back saat dihuni oleh Kido, Bayu, Ardian, Ana dan Tatang. Grup yang terbentuk tahun 2006 ini sempat merilis album EP Self-titled, berisikan 4 buah lagu di tahun 2010, dengan menggunakan formasi awal mereka.

Sedangkan dalam album Lekang dan Hilang, mereka menyajikan 10 lagu yang banyak dipengaruhi gaya musik New York Hardcore era lawas. Selain itu, dalam album ini juga terdapat materi baru dan beberapa materi lama, yang dikomposisi ulang, serta 1 lagu milik grup musik Shutdown berjudul "United", yang dibawakan ulang sebagai pamungkas album ini.

Mereka menuturkan jika pada kreativitas bermusiknya, mereka berorientasi dengan proses, dan bagi Don’t Look Back sendiri hardcore bukan tentang pencapaian berapa banyak rilisan yang telah dihasilkan, berapa banyak panggung yang berhasil ditaklukan, atau berapa banyak merchandise yang diproduksi. Juga bukan tentang pahlawan yang menjadi idola, melainkan bagaimana saling mengisi kehidupan skena. Di sela rutinitas pekerjaan yang cukup menyita, hardcore bagi Don’t Look Back adalah semangat dan gaya hidup yang bersinergi, dalam laku kehidupan mereka sehari-hari.

Hal itu diakui oleh band Don’t  Look Back jika hardcore dan skena banyak mempengaruhi kehidupan grup yang sekarang digawangi oleh Kido (Gitar), Angga (Vokal), Bayu (Gitar), Oki (Bass) dan Ardian (Drum) ini, mulai dari rasa persatuan, persaudaraan dan sikap yang mereka rangkum dan dedikasikan untuk rumah kedua mereka, Atlas City Hardcore.

Untuk albumnya sendiri, mereka menuturkan jika seluruh materi di album Lekang dan Hilang sebenarnya telah dipersiapkan sejak lima tahun lalu, namun beberapa kendala seputar kepadatan aktivitas dan realita membuat proyek ini baru serius diselesaikan. Lebih lanjut mereka menjelaskan jika keseluruhan lagu direkam di Paw Studio bersama M. Ryan Wibowo (Hypotenusa), sementara untuk desain sampulnya dikerjakan oleh Peng (Skygarden). Lekang dan Hilang dirilis dalam format cakram padat, sementara pada format digital dirilis oleh label StonedZombies.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner