'Labirin': Membuka Tabir Kelam Carnivored dalam Album Ketiga

'Labirin': Membuka Tabir Kelam Carnivored dalam Album Ketiga

Foto dan artwork didapatkan dari siaran pers.

Kuartet cadas ini kembali hadir membawa rilisan baru. Lewat titel 'Labirin', Carnivored menyuguhkan sebuah cerita yang sangat dekat dengan para personil. Bersama Lawless Jakarta Records, album ini dirilis dalam format CD.

Di penghujung Januari 2021, Carnivored melepas amunisi panas terbaru berupa sebuah album. Grup cadas asal Pamulang, Tangerang Selatan ini merilis album ketiga yang mereka beri judul Labirin. Perilisan album ini dinaungi panji Lawless Jakarta Records. Untuk rilisan ini, mereka menggandeng beberapa kolaborator yang juga pegiat musik ekstrem tanah air, seperti Anggi Ariadi (Revenge the Fate), Vicky Mono (Burgerkill) dan Stevi Item (DeadSquad).

Secara musikalitas, Carnivored masih ada di pertemuan antara death metal, modern groove metal, thrash metal hingga progressive metal. Namun, ada kejutan yang mereka tawarkan. Jika biasanya kita disuguhkan lagu-lagu bertempo cepat, riffs yang teknikal dan blast beat yang padat di Revival (2012) dan No Truth Found (2014), kali ini Carnivored terjun bebas ke area baru dalam death metal yang sama sekali belum pernah mereka jamah. Groovy, catchy, gelap, progresif dan heavy tentu masih jadi esensi.

Untuk urusan lirik, ini adalah kali pertama mereka memakai Bahasa Indonesia. Pemakaian Bahasa Inggris kali ini mereka kurangi, dan tentunya menambah satu lagi kejutan dari mereka. Tema yang diangkat berangkat dari kisah nyata yang dialami personil Carnivored, dan kata Labirin dianggap tepat untuk menggambarkan cerita di album terbaru tersebut.

Labirin adalah tentang suatu fase kelam, diawali dari perkenalan dengan sebuah zat yang cukup mematikan. Meski perlahan, zat ini mengikat, sulit dilepaskan dan mengantarkan mereka dalam sebuah kegilaan yang tak pernah terbayang sebelumnya. Paranoia, kelumpuhan, ilmu hitam, perubahan karakter, sosok-sosok mengerikan hingga jiwa yang terguncang menjadi teror yang datang bertubi-tubi. Memaksa mereka masuk dalam Labirin dengan jalan keluar yang tak pasti.

Artwork dan layout dari album Labirin kembali dipercayakan pada Bahrull Marta, eksekutor untuk artwork di album ke dua mereka. Melalui goresan cat akrilik di atas kertas, ia mampu menuangkan sisi gelap, kelam, horor dan depresif seperti halnya makna yang terkandung dalam Labirin.

Berkaitan dengan album tersebut, Carnivored telah merilis single "Rintih Mengemis" terlebih dahulu, via kanal YouTube Carnivored dan berbagai layanan musik streaming pada 25 November 2020. Sementara album Labirin dirilis pada 28 Januari 2021 dalam format CD, berbarengan dengan perilisan single kedua, "Industrial Casualties" feat. Anggi Ariadi dalam bentuk video klip.

BACA JUGA - Lewat “Rintih Meringis” Carnivored Kembali Buas

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner