Kali Ini, Jelita Berbagi Kisah Tentang Membebaskan Diri dari Situasi Toxic Melalui Single “Gentle Blues”

Kali Ini, Jelita Berbagi Kisah Tentang Membebaskan Diri dari Situasi Toxic Melalui Single “Gentle Blues”

Sumber foto : Diambil dari siaran pers Jelita

Video musik pertama di indonesia yang dihasilkan oleh AI, single “gentle blues” adalah bukti kekuatan AI masa kini serta potensi untuk mendobrak batasan ruang kreatifitas

Memperluas jejak bermusik di wilayah dalam negeri dengan karya teranyar, salah satu solois perempuan pendatang baru, Jelita. Kembali persembahkan satu buah nomor bertajuk “Gentle Blues”, lengkap dengan video musik yang sudah dapat dinikmati melalui kanal digital. Untuk single kedua dari musisi berparas cantik ini, Jelita menjalin kerjasama dengan salah seorang produser dan musisi ternama, Teddy Adhitya. Dan yang menjadikannya unik, video musik “Gentle Blues” dibuat dengan mengandalkan teknologi AI (Artificial Intelligence) yang dikerjakan bersama sutradara Raka Hutchison dari Stilkk, sebuah studio animasi.

Single “Gentle Blues” merupakan sebuah lagu yang sangat personal bagi dirinya, mengeksplorasi tema membebaskan diri dari kebiasaan dan lingkungan yang merusak. Diungkap Jelita, lagu ini ia tulis selama periode yang rentan dalam hidupnya. Lebih jelasnya, “Lagu ini bercerita tentang cobaan dan kesengsaraan dalam meninggalkan kebiasaan atau lingkungan yang merusak diri sendiri dan video musik ini benar-benar merangkum emosi dan perjuangan yang terkubur dalam lagu saya. Saya ingin berbagi cerita saya dan berharap bahwa hal ini dapat beresonansi dengan orang lain yang mungkin mengalami hal serupa," ujar Jelita.

Guna mencapai urusan visual yang apik dan menjadikannya hal baru serta unik, diungkap sang sutradara, “Kami menghadapi berbagai tantangan di setiap tahap. Selama Pra-Produksi, waktu adalah kemewahan yang tidak kami miliki. Meskipun memiliki beberapa ide awal, kami hanya melakukan satu kali pertemuan produksi dengan kru dan pertemuan terakhir dengan Jelita untuk mengembangkan konsep lebih lanjut. Hasilnya, banyak bidikan dan adegan yang dikonsep hanya sehari atau bahkan beberapa jam sebelum pengambilan gambar. AI mendorong kami untuk berpikir kreatif dan bertukar pikiran untuk memecahkan berbagai masalah. Kami dapat menggabungkan AI dengan pemotretan layar hijau studio tradisional secara kreatif, dan kami menggunakan teknik unik seperti green screen spinning wheel, treadmill, dan steadycam tracking shots untuk mewujudkannya." tambah Raka Hutchison.

Video musik dalam single ini merupakan sebuah penggambaran kreatif dari perjalanan Jelita, yang dibuat dengan menggunakan AI dan teknik pengambilan gambar tradisional. Sebagai bentuk terobosan yang terbilang baru di bidang visual, khususnya dunia musik, video “Gentle Blues” adalah bukti kekuatan AI serta potensi untuk mendobrak batasan ruang kreatifitas, ruang eksplorasi yang lebih lebar menjadi lahan segar untuk menuangkan berbagai ide bagi para kreator dalam menyajikan konsep yang menarik. 

Tujuan dari video ini adalah untuk menunjukkan bagaimana AI dapat meningkatkan alur kerja pengambilan gambar tradisional dan menghasilkan hasil yang menakjubkan secara visual, bahkan dengan anggaran dan jadwal yang ketat. AI juga dapat dikatakan alat yang dapat memberikan penghargaan bagi pemecahan masalah kreatif dalam desain. Dengan banyaknya alat bantu ini yang bersifat open-source dan gratis, kekuatan untuk membuat konten yang luar biasa, kini akan bertumpu di tangan para kreator, yang hanya dibatasi oleh imajinasi dan kreatifitas. Simak sajian menarik dari karya terbaru Jelita dengan single “Gentle Blues”, melalui tautan di bawah ini.

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner