Invasi Batas Utara : Bukti Kecintaan Vintage Glasses Pada Musik dan Motor Kustom

Invasi Batas Utara : Bukti Kecintaan Vintage Glasses Pada Musik dan Motor Kustom

Sumber foto : Diambil dari rilisan pers Vintage Glasses

Pengerjaan Invasi Batas Utara dilatari oleh kerja sama antara Vintage Glasses dan TWBW dengan Frogballs Records dan Selaras Project, yang menuangkannya dalam album dan film dokumenter

Terbentuk pada tahun 2009 lalu kala dua orang bersaudara, Irhas Triputra Nugroho (Aas) dan Novriyadi Tari Fahlevi (Opi) sepakat mewadahi kreasi bermusiknya dalam sebuah band bernama Vintage Glasses. Menjalani lebih dari satu dekade berkarya bersama mereka kini kembali dengan torehan barunya lewat sebuah album berjudul Invasi Batas Utara, pasca mereka merilis album Rock Teenagers Rebellion, pada tahun 2015 lalu.

Perilisan album Invasi Batas Utara menjadi sesuatu yang spesial sebagai ajang pembuktian jika band ini masih ada dan ‘menyala’. Seperti yang biasa terjadi dalam tubuh suatu band, dinamika pasang surut jadi satu hal yang tidak bisa dihindari, seperti halnya Vintage Glasses yang beberapa kali mengalami pergantian personil. Namun, bukannya menyerah mereka terus menginjak pedal gas dalam melahirkan karya baru bagi khalayak ramai.

Seolah menjadi episode baru perjalanan bermusik Vintage Glasses, perilisan album Invasi Batas Utara jadi ajang pameran bagi Aas dan Opi untuk menyajikan kecintaan mereka terhadap musik rock. Tidak heran jika kecintaannya tersebut kemudian berbuah kreasi seru dalam komunitas yang mereka dirikan bernama The Wild Brain Workshop (TWBW). Diakui oleh mereka jika komunitas ini merupakan kombinasi antara semangat rock n roll dan kultur motor kustom, hingga akhirnya menciptakan karakter yang kuat untuk Vintage Glasses. “Rock and ride”, menjadi semangat dan tagline yang terus digaungkan, baik oleh Vintage Glasses ataupun TWBW.

Lebih jauh berkisah tentang album Invasi Batas Utara, hal ini diakui mereka dilatari oleh kerja sama antara Vintage Glasses dan TWBW dengan Frogballs Records dan Selaras Project, yang akan merilis album dan film dokumenter berjudul Invasi Batas Utara. Sebuah karya yang diharapkan dapat memberi semangat baru untuk kawan-kawan dan Vintage Glasses sendiri.

Album Invasi Batas Utara mulai dikerjakan dari tahun 2018, di mana Aas dan Opi mulai mengumpulkan materi lagu dan fokus untuk rekaman di tengah kesibukan masing-masing dan jadwal panggung yang cukup padat.  Aransemen dan lirik lagu mulai terkumpul dan konsep album pun semakin terbentuk. Album ini diakui mereka banyak bercerita tentang keseharian Aas dan Opi dalam menjalankan Vintage Glasses, sebagai sebuah band rock n roll dan pergerakan mereka di komunitas TWBW.

Musik yang riuh, penuh distorsi, dengan lirik yang memacu adrenalin menjadi karakter utama lagu-lagu yang terdapat di album Invasi Batas Utara, kecuali lagu “Easy Ride” dan “Motorpsycle” yang merupakan lagu instrumental bertempo pelan. Dua lagu ini menurut mereka terinspirasi dari perjalanan riding dan camping mereka saat dalam kondisi santai menikmati panorama di Danau Toba.

Namun proses tersebut harus sejenak terhenti karena pandemi. Masalah pun mulai bermunculan dan cukup menghambat progres pengerjaan album. Dua orang personil terpaksa pulang ke kampung halamannya, kondisi kas band juga terus menipis. Namun semangat untuk tetap dapat menyelesaikan album akhirnya mempertemukan Aas dan Opi dengan Giffarie Ownie. Seorang  veteran di skena musik Medan, yang juga pernah bermain di band The Oh Good. Pengerjaan album yang sempat terhambat akhirnya kembali berjalan, kali ini dibantu oleh Giffarie yang bertindak sebagai produser dan pemilik label Frogballs Records.

Kabar Vintage Glasses yang akan merilis album kemudian sampai di meja Selaras Project. Sebuah kolektif fotografer dan videografer yang memiliki semangat dan visi yang sama dengan Vintage Glasses, hingga karena kecocokan itu mereka kemudian memutuskan untuk berkolaborasi mengerjakan film mini dokumenter.

Proses pengerjaan film memakan waktu enam bulan. Film yang juga berjudul Invasi Batas Utara ini akan menceritakan perjalanan Vintage Glasses, pergerakan sosial Aas dan Opi di komunitas TWBW, proses pengerjaan album, dan interview dengan beberapa sosok yang memiliki pengaruh di dalam perjalanan Vintage Glasses. Saat ini album Invasi Batas Utara sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform, sementara film Invasi Batas Utara akan segera dirilis dalam waktu dekat.

BACA JUGA - Hampir Satu Dekade Berdiri, Timeless Sajikan Album Baru dan Single “Destinasi”

View Comments (0)

Comments (0)

You must be logged in to comment.
Load More

spinner